"Inget ya Win, aku panggil Kun-hyung ke sini, kamu langsung pakai parfum itu, oke?"
"Iya bawel."
Jaehyun tersenyum dan mencubit pipi Sicheng. Sicheng mendengus dan menyingkirkan tangan Jaehyun.
"Aku panggil dia sekarang ya, WINKUN fighting!" Jaehyun mengepalkan tangannya ke atas dengan semangat.
"Winkun?" Sicheng memicingkan matanya. Jaehyun melihatnya dengan tidak percaya.
"Jangan bilang kamu ga tau nama pasangan kalian."
"Uh.."
Jaehyun ga menunggu Sicheng untuk menjawab dan pergi begitu saja untuk memanggil seseorang. Sicheng menghela nafas dan melihat botol parfum itu.
Berwarna hijau dan terlihat.. lengket.
Apa ini benar-benar parfum? Apa parfum ini benar-benar dapat membuat cinta lama bersemi kembali? Sicheng kok jadi ragu? Ini juga tempat ngomongnya kenapa harus di balkon coba. Kenapa engga di café atau di mana yang agak romantis.
Tapi Jaehyun aja yang waktu itu nyaris perang dunia ketiga sama kedua pasangannya itu langsung reda gara-gara parfum ajaib. Yaudah lah, coba aja kali ya?
Sicheng baru aja mau mengarahkan arah parfum itu ketika seseorang memegang bahunya. Sicheng menengok dan melihat Kun. Matanya menatap Sicheng biasa. Sicheng engga ngomong apa-apa karena dia terlalu rindu dengan pemandangan Kun yang sedekat itu, hingga akhirnya Kun membuka suara.
"Kata Jaehyun kamu cari aku."
"Oh..eh. Iya.." Jawab Sicheng pelan. "Aku mau minta maaf."
"Hmm. Terus?" Kun tidak berekspresi sama sekali. Apa Sicheng setelat itu? Sicheng melirik ke arah botol parfum yang dia gunakan, meragukan keajaiban yang ditawarkan. Tapi di sisi lain wajah Kun yang mulai terlihat sedih karena Sicheng tak menjawabnya menusuk hati Sicheng. Baiklah.
Sekarang atau tidak selamanya!
"Anu, Kun-ge.." Sicheng mengangkat botol parfum itu di depan dadanya. Ayo Sicheng pasti bisa. Dia mau bisa meluk Kun lagi. Dia mau dicium Kun lagi. Dia mau dimanjain sama Kun lagi.
Ayo Sicheng! Go go go!
Kemudian dia menyemprot beberapa kali.
Tapi bukan dadanya yang basah.
"Ah!" Kun menutup wajahnya yang baru saja tersemprot parfum Sicheng. Ternyata lubangnya bukan mengarah ke dada Sicheng, melainkan ke wajah Kun. Sicheng panik hingga menjatuhkan parfum itu ke atas lantai.
"Kun-ge maaf!" Sicheng berusaha membantu Kun dengan memegang tangannya yang dengan kasar mengusap wajahnya. Sicheng bergerak untuk menarik kerah Kun dan mengusap wajahnya. Kun membiarkan Sicheng dan perlahan tangannya mulai turun.
"Kun-ge maaf... Aku ga sengaja." Aku Sicheng takut. "Aku, aku masih suka sama Kun-ge. Masih sayang sama Kun-ge. Maaf aku lama, aku engga ada nyali buat mengakui kalau aku suka ci.."
Tiba-tiba Kun memegang tangan Sicheng dan melepaskannya dari wajahnya. Kerah Kun terjatuh dan Sicheng tidak dapat percaya pemandangan yang ada di depannya.
Kun..
Engga kenapa-napa.
Tapi ada suatu perasaan yang menarik hatinya. Ada suatu perasaan membuat dirinya ingin memeluk, mencium, memiliki orang di depannya itu. Ada suatu perasaan yang memaksa untuknya melakukan apapun yang diinginkan oleh orang di depannya itu. Ada perasaan ingin selalu bersamanya.
Itu..
"Sicheng? Hei!" Kun menjentikkan jarinya dan Sicheng pun tersadar. Pipi, leher, serta telinganya berubah memerah. Astaga. Dia engga sengaja menyemprotkan parfum itu ke arah Kun.
Dan sekarang dia..
"Kun-ge, nikah sama aku yuk."
...jatuh cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfume Aftertaste
FanfictionHubungan Sicheng dan Kun merenggang. [a birthday fic.]