Chapter 1

22.5K 838 42
                                    

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, menandakan semua kegiatan belajar mengajar telah berakhir. Semua murid berhamburan keluar kelas mereka dengan semangat.

"Temeeee, kau mau langsung pulang?" Tanya pemuda berambut pirang jabrik pada sahabatnya itu.

"Hn"

"Kau selalu saja, kenapa kita tidak main dulu? Ayolah" paksa pemuda bernama Naruto itu.

"Tidak"

"Ayolaaah"

"Ck tidak Dobe" mengabaikan Naruto, pemuda itu melangkah keluar dengan wajah datar dan dinginnya.

"Sudahlah Naruto, kau seperti tidak tau Sasuke saja" ucap Shikamaru yang memang berdiri di belakang Naruto.

"Padahal aku hanya menyuruh dia bersenang-senang, huuh dasar Teme, memangnya dia punya apa dirumahnya hingga tidak mau pulang telat?" Gerutu Naruto kesal.

"Hmm mungkin dia punya istri?" Pemuda bernama Sai berseru dengan senyum tak lepas dari wajah pucat dan tampan itu.

"Cih, mana mungkin dia punya istri, dekat dengan wanita saja dia tidak pernah, heeh apa jangan-jangan Teme itu...."

"Enyahkan pikiranmu itu Naruto, Sasuke tau habis kau"

"Ehehhe aku hanya bercanda Neji" dengan cengiran khasnya Naruto berucap.

.
.
.

Sedangkan pemuda yang sedari tadi di bicarakan oleh sahabat-sahabatnya ini, berjalan tanpa membalas sapaan yang selalu dia terima selama hidupnya. Ya siapa lagi kalau bukan fans girls Uchiha ini. Pemuda dengan nama lengkap Uchiha Sasuke ini hanya mendengus dalam hati, risih mendengar pekikan yang selalu terdengar membuat telinganya sakit.

Cih menyebalkan.

Dengan mempercepat langkah kakinya, Sasuke segera masuk dalam mobil hitam metalicnya. Sasuke mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata, menjaga keselamatan.

20 menit mengendrai, Sasuke memberhentikan mobilnya dibparkiran apartemen miliknya.
Ya semenjak SMA Sasuke sudah di izinkan untuk tinggal di apartemennya, dengan alasan ingin mandiri. Bukan apa-apa, Sasuke hanya tidak mau di ganggu oleh siapapun, dia hanya yah begitulah.

Dengan semangat Sasuke menekan password Apatemennya dan membuka pintu.

"Tadaima" Sasuke berucap agak keras sembari membuka sepatunya dan di gantikan sendal rumahan.

Sasuke bisa mendengar suara derap langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya dan dia tersenyum geli. Saat gadis itu sudah didepannya Sasuke langsung memeluk tubuh mungil erat dan gadis itu membalas memeluk tubuh yang lebih besar darinya.

Sasuke melepaskan pelukannya dan mengecup lama kening lebar dari gadisnya.

"Kau tidak nakalkan selama aku pergi?" Pertanyaan yang selalu terlontar dari Sasuke saat dia pulang entah dari manapun itu.

Gadis itu hanya menganggukkan kepala pinknya pelan sembari tersenyum manis, membuat Sasuke gemas akan itu.

Gadis itu membawa Sasuke ke dapur dimana ada makanan yang telah dia buat untuk Sasuke.

Sasuke duduk di kursi makan "kan sudah ku bilang Sakura, kalau mau masak tunggu aku pulang" gadis yang bernama Sakura itu merengut sebal, bukannya memujinya malah dia di omeli oleh Sasuke.

"Aku hanya tidak ingin kau kenapa-napa, sayang" ucap Sasuke lembut dengan mengusap lembut rambut pink itu.

"Baiklah baiklah, maafkan aku Cherry" Sakura yang mendengar permintaan maaf hanya mengangguk tanpa menatap onyx itu.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang