“selamat pagi, mama aku rindu...”
-Vei Amara-》》》》
Author:
Icisnrjnh227Happy reading!
Kalau masih ada typo, mohon koreksinya👃》》》》》
Vei bangun dari tidurnya dengan wajah yang sangat malas untuk bangun subuh. Tapi Vei harus tetap bangun subuh untuk menunaikan kewajibannya.
Ia beranjak dari kasurnya, mencuci muka dan melihat pantulan wajahnya di cermin kamar mandi. Entah mengapa, perasaannya begitu tidak menentu saat ini
Ia bertanya dalam hati, haruskah Ia seperti ini terus. Membenci kehadiran keluarga baru ayahnya. Ia sangat kecewa dengan ayahnya karena kembali menikah.
Vei tahu, Bibi Yuni adalah orang yang baik. Dia adalah sahabat dekat Ibunya. Namun, karena itulah. Dia tahu Bibi Yuni adalah sahabat dekat Ibunya. Yang membuatnya tidak habis pikir, bagaimna sahabatnya mengkhianati ibunya? Bisa-bisanya dia menikah dengan ayahnya yang merupakan suami sahabatnya?
Bagaimana bisa Vei menerimanya begitu saja? Namun, apakah Ia akan terus seperti ini? Pikirannya begitu rumit saat ini. Maka dari itu, Ia pun mulai mengambil Wudhu.
Melaksanakan shalat subuh dan berdoa untuk mama nya yang sudah kembali kepada Allah SWT. Ia menyampaikam kerinduannya kepada sang mama tercinta serta kegundahan hatinya.
“Ya Allah, aku sungguh rindu mamaku..
Mama.. Aku rinduu..""Aku sungguh merindukannya ya Allah.. aku sangat sayang sama mama.. sangat sangat sayangg.." Adu Vei dalam doanya. Tidak ada kata lain yang ingin Vei sampaikan selain kerinduannya dan rasa sayangnya kepada ibunya.
Siapa pun yang mendengar pengakuannya akan merasakan betapa kentaranya seorang anak itu merindukan ibunya.
"Tapi Kau lebih sayang pada mamaku, Ya Allah berikanlah keikhlasan hati untu menerima kenyataan yang kau berikan kepadaku ya Allah." Tangis Vei pun pecah, ia merasa begitu tersiksa dengan perasaan rindunya kepada orang yang sangat disayangnya itu.
Ia tidak percaya ibunya benar-benar telah pergi untuk selamanya.
"Mama.. Aku harus bagaimana.. Apa yang harus kulakukan?? Haruskah seperti ini terus??"
"Ma.. Ayah jahat. Ayah nikah lagi sama Bibi Yuni. Bibi Yuni Ma.. Kenapa dia bisa setega itu Ma. Aku harus bagaimana?
Dalam doanya, ia mengingat kenangan-kenangan manis bersama ibunya, hal yang kemudian membuat Vei tidak bisa menahan lagi rasa sesak di dadanya, sehingga isak tangisnya terdengar begitu pilu.
"Ya Allah.. aku mohon, aku ingin bertemu dengan mama.. sebentaaar saja dengan mama, walaupun hanya sekejap saja dan walaupun hanya lewat mimpi." Mohonnya dengan pilu.
"ya Allah berikan mama tempat yang layak disisi-Mu, ampunilah segala dosa-dosanya, aamiin aamiin ya robbal alamin..” tangisan Vei masih terdengar setelah Ia selesai menyampaikan kerinduan dan doa untuk mamanya kepada Sang Pencipta Alam Semesta.
》》》》》
Vei bersiap untuk berangkat sekolah, dan seperti biasa Vei tak ingin sarapan bersama Bibi Yuni karena Vei belum bisa menerima kehadiran Bibi Yuni di tengah-tengah keluarganya.
Sesampainya Vei ke sekolahan, ia berjalan menuju kelasnya. Meski merasa ada yang kurang, tapi ia tak menghiraukan nya.
Vei sampai di kelas dan ia tidak menemukan sosok cowok yang super nyebelin itu di kelas.'Ya mungkin dia belum datang' kata batin Vei.
Setelah bel masuk berbunyi Vei bingung kenapa si cowok rese sejagad raya belum datang juga di sekolahnya? Apa mungkin dia bolos? Apa dia benar benar sakit ya kemarin kata si Letta?
Ahh bodo amat nggak peduli.Guru pun masuk ke dalam kelas, dan kegiatan belajar mengajar pun berjalan. Sampai bel istirahat berbunyi, Vei masih tidak melihat batang hidung cowok itu.
“Vei ke kantin yuk” ajak Letta, tentu saja Vei tolak dengan gelengan kepala.
“Ayolah Veiii, kita ke kantin. Kita jarang banget loh kumpul di kantin. Gue kangen lo yang dulu” bujuk Letta dengan muka melas.
“Gue beda dengan yang dulu! Gue gak sama lagi. Semua gak sama lagi Lett. Lo ngerti gak sih!” entah mengapa Vei merasa begitu kesal dengan Letta.
“Yaelah Vei.. Sensi bangett. lo kenapa sih kayak gini? Apa gara gara anak baru itu ya. Si seleo gak masuk sekolahh” tebaknya sok tahu, tidak mempedulikan Vei yang tidak ingin diganggu.
“Xalio bukan seleo” koreksi Vei sambil memutar matanya.
“Nah iya itu maksud gue” balas Letta tanpa merasa bersalah. Ck.
“jangan sangkut pautin gue sama dia!” ketus Vei yang tidak ingin peduli.
“Oke nona Vei.. Yaudah ahh Gue mah mau ke kantin. Gue laperr. Dahhh” pamit Letta tidak lagi membujuk Vei, karena Ia tahu itu akan sia-sia saja. Letta melambaikan tangan dan memberi kedipan mata yang menurut Vei itu sungguh menjijikan.
Vei di kelas hanya mendengarkan musik menggunakan earphone sambil membaca novel. Setelah itu Vei merasa ada yang aneh.
Ya, aneh karena tak ada yang mengganggunya, tidak seperti beberapa hari belakangan, biasanya Xalio selalu mengganggunya dan mengikutinya kemanapun itu.Tiga hari Xalio tidak terlihat di sekolahan, membuat Vei sedikit khawatir dan bertanya tanya pada dirinya apakah dia sakit atau dia malas sekolah.
Vei takut dia sakit karena permintaanya waktu itu Vei merasa bersalah sekali saat ini, Vei ingin bertanya pada teman temannya tapi Vei urungkan niatnya karena Vei terlalu gengsi menanyakan hal itu.
Vei, tidak mau peduli.
》》》》》
Ig Author:
@iisnrjnh227
@devih_lestari
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Story: VEI (COMPLETED)
Teen FictionHidup seorang Vei Amara tidak lagi sama semenjak kematian ibunya. Tidak ada lagi Vei yang hangat, ramah, selalu memberi aura bahagia untuk setiap orang disekitarnya, yang ada hanyalah Vei yang dingin, cuek, dan pendiam. Ayahnya kembali menikah de...