part 26 | penyakit.. (Belum Revisi)

482 24 1
                                    

Serapih apa pun kalian menyimpan bangkai,

Pasti akan ketahuan pada waktunya

》》》》

Author:
Icisnrjnh227

Devih_Lestari

Happy reading!
Kalau masih ada typo, mohon koreksinya👃

》》》》》

Ia merasa pusing sekali ia tak tahan untuk berjalan Xalio pun memutuskan untuk duduk sejenak.

Dada Xalio tiba tiba sesak ia merasa sesak sekali. Ia sudah tak kuat ia ingin pulang kembali ke rumahnya tapi ia tak tahu harus bagaimana tak ada taxi atau ojek yang lewat di hadapannya.

Tak lama kemudian Xalio melihat kaki wanita yang berhenti dihadapannya dan Xalio menengadahkan kepalanya ke atas ia melihat seorang gadis yang tak asing ya yaitu Letta temannya Vei.

“ehh Xalio lo kenapa. Lo lagi ngapain disini malam malam?” tanya Letta yang heran karena melihat sosok Xalio di pinggir taman yang kelihatan tak berdaya.

“tolong bawa gue pulang Lett.. gue udah nggk kuat, paru paru gue sakit kepala gue pusing” jelas Xalio dengan lemah dan napas yang tersendat sendat kepada Letta.

Letta pun membopong tubuh Xalio dan memasukkan ke dalam mobilnya.

“lo tahan ya, gue anter lo ke rumah sakit Xal.” Cemas Letta kepada Xalio

“gue pengen pulang let” pinta Xalio dengan lemah

“ok gue anter pulang, lo harus kuat” ucap Letta kepada Xalio. Letta dan Xalio pun sampai di rumah Xalio yang mewah dan ia membopong tubuh Xalio membawanya masuk ke rumahnya.

Ayah Xalio yang melihat anaknya itu tak berdaya panik dan langsung meraih Xalio dari bopongan Letta.

Ayahnya langsung membawa Xalio ke kamarnya dan ia langsung menelpon dokter untuk hadir kerumahnya menyembuhkan Xalio.

“Kamu temannya Xalio? Apa kamu yang namanya Vei?” tanya ayahnya kepada Letta
“ohh ia om. Tapi saya bukan Vei. Saya Letta temannya Xalio juga sahabatnya Vei.” ucap Letta membenarkan. dengan mengulurkan tangan untuk berkenalan ayahnya Xalio pun menerima jabatan tangan dari Letta.

"Oh.. om kira kamu Vei. Soalnya dia sering cerita tentang cewek yang tengah disukainya" jelas ayahnya xalio dengan raut kecewa

"Bahkan, dia rela pergi tadi untuk menemui Vei. Padahal kondisinya sungguh tidak baik." Lanjutnya.

"Hm.. jadi, xalio keluar karena mau bertemu Vei oom?" Tanya Letta memastikan. Jika benar ya. Letta benar benar mengumpat untuk vei yang tidak berperasaan sama xalio.

"Yaa.. oom rasa dia memang pergi menemui gadis yang disukainya. Dia sempet izin, tapi gak oom izinin. Akhirnya malah dia kabur." Jelas ayah xalio. "Ah.. kamu bertanya, apa xalio tidak benar benar bertemu gadis itu?" Lanjutnya bertanya

Letta jadi merasa tak nyaman menjawabnya. Mengingat vei adalah sahabatnya. Sekali lagi letta mengutuk vei yang sangat keras kepala itu.

"Letta pikir, vei tidak menemuinya oom. Soalnya letta cuma liat xalio di taman sendiri." Ucap letta pelan ia merasa tidak enak pada ayahnya xalio.

Namun, yang didapatnya malah senyum sedih dari wajah kuyu namu cukup tampan di usianya yang sudah tak muda lagi itu.

“om sebenarnya Xalio sakit apa?” tanya Letta yang tiba tiba

“Xalio sakit kanker paru paru stadium 4, ia tidak boleh kena dingin dan kecapean jika hal itu terjadi maka akan berakibatkan fatal sekali.

oom khawatir dengan keadan Xalio saat ini. Oom takut terjadi apa apa kepada Xalio.” Jelas ayah Xalio dengan lemah, Letta pun kaget mendengar hal itu

“om udah ke singapura dua minggu yang lalu, dan Xalio menjalani operasi disitu. Tetapi pas ingin di operasi dokternya angkat tangan karena tidak ada yang mau mendonorkan paru paru kepada Xalio.

Oom yang ingin mentransplasi paru-paru oom untuk Xalio tetapi tak cocok. Oom sudah mencari kesana kemari untuk menemukan transplasi paru paru untuk Xalio tapi hasilnya nihil .

Om sedih perkiraan dokter Xalio bisa bertahan hidup hingga satu bulan lagi, om khawatir" tangis om pecah saat menceritakan hal tersebut kepada Letta.

Letta pun menangis mendengar hal itu. Letta tak menyangka bahwa Xalio mempunyai penyakit yang begitu parah.

“oom harus kuat, oom harus tegar dan sabar, oom harus yakin bahwa Xalio akan sembuh seperti semula, dan oom harus ingat masalah umur, jodoh, dan lain sebagainya adalah urusan Allah.

Jadi itu belum benar adanya om” kata Letta sambil menenangkan ayahnya Xalio.

“kalau begitu ini kan sudah malam. Letta pamit ya oom takut di cariin mama sama ayah di rumah. Semoga Xalio akan baik baik aja setelah ini.” pamit Letta kepada ayahnya Xalio.

Dan Letta pun keluar dari rumah Xalio. Ia baru saja ingin mengabari Vei soal ini tapi tak lama kemudian ayahnya Xalio keluar dan menghampiri Letta di depan pintu mobil milik Letta.

“nak Letta.. oom ada pesan dari Xalio, Xalio meminta agar kau tak memberi tahu yang lainnya soal penyakit yang Xalio derita, termasuk Vei katanya” ucap ayahnya Xalio dan di jawab anggukan kepala oleh Letta

“oke om.. kalau gitu Letta pamit ya.. assalammualaikum” pamit Letta kepad ayah Xalio

“waalaikumsalam” jawab ayahnya Xalio dan Letta pun masuk ke dalam mobil dan menyalakannya, setelah itu meninggalkan kediaman Xalio dengan perasaan kalut yang cemas dengan keadaan pria yang Letta tahu telah mengisi ruang hati sahabatnya, Vei.

》》》》》

Ig author:

@iisnrjnh227
@devih_lestari

Her Story: VEI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang