part 23 | mimpi (Belum Revisi)

402 24 0
                                    

Siapa diantara kalian yang selalu mengartikan setiap mimpi??

Atau kalian hanya menganggap hal itu hanyalah bunga mimpi??

》》》》

Author:
Icisnrjnh227

Devih_Lestari

Happy reading!
Kalau masih ada typo, mohon koreksinya👃

》》》》》

Malam ini Vei tak ikut makan malam, Yuni pun hanya mengantarkan makanan ke kamar Vei yang berharap Vei akan memakannya.

Vei pun menerima dan memakan makanan yang diberi oleh Yuni, ia tak ingin makan malam bersama malam ini karena kepalanya sangat pusing akibat menangis terus menerus.

Tok tok tok..

suara pintu kamar Vei berbunyi yang menandakan ada seseorang yang ingin memnemuinya.

Ya, itu ayahnya yang mengetok pintu kamarnya .

“masuk aja yah kamarnya nggak Vei kunci” jawab Vei setelah itu ayahnya masuk ke kamar Vei memberi tahu bahwa ada temannya yang ingin menemuinya.

Dan ya itu adalah Letta teman rese nya. Vei pun menyuruh Letta untu pulang karena ia ingin sendiri.

Letta pun tak ingin memaksanya ia langsung pulang dan ayahnya pun langsung kembali ke ruang kerjanya.

Keesokan harinya Vei masuk sekolah setelah itu ia mengikuti pelajaran seperti biasanya, ia tak melihat Xalio dan ia merasa mungkin Xalio tak masuk sekolah karena ia merasa bersalah kepada Vei.

Vei pun tak ingin perduli lagi terhadap nya tapi entah mengapa Vei selalu terpikir kepada Xalio.

“weyyyy lo ngelamun mulu” tanya amanda teman sekelasnya yang hanya di  jawab oleh senyuman saja oleh Vei karena Vei tak ingin banyak bicara hari ini.

“kantin yuk!” ajak amanda kepada Vei lagi-lagi Vei tak menjawab Vei hanya menjawab dengan gelengan kepala saja kepada amanda.

“yaudah gue ke kantin, lo jangan ngelamun mulu kesambet setan baru tau rasa lo!” pesan amanda kepada Vei yang di balas senyum pepsodent oleh si Vei.

Setelah amanda keluar dari kelas dan Letta pun muncul dri pintu yang membawa dua mangkok bakso dan ia memberikannya satu mangkok bakso kepada Vei.

“lo butuh makan, nih ya gue temen yang baik hati dan tidak sombong jadi gue kasih bakso mang jajang yang super mantep markotoppp se esemahh kita wkkw” Vei hanya memejamkan mata mendengar penjelasan si Letta yang sedikit lucu .

“gue nggak laper” jawab Vei dengan santai yang di tanggapi oleh Letta dengan wajah melongo yang mulutnya dibuka selebar 5cm dan alisnya mengangkat ke atas ketika mendengar ucapan Vei.

yang begitu santai menolak makanan yang ia beri.

“kalo gitu ngapain gue ngantri bakso Mang Jajang selama sehari semalam kalau ternyata teman gue nggk mau bakso..

yaudah lah sini baksonya gue aja yang makan semuanya” kesal Letta kepada Vei dengan alay.

Vei pun hanya melihat Letta yang makan bakso dengan lahap .

Bel masuk kelas pun berbunyi kebiasaan Letta mulai terlihat yaitu mangkuk bakso nya mang jajang tidak pernah kembalikan ke mang jajang karena ia malas balik lagi ke kantin. ia hanya menaruhnya di luar kelas toh menurut Letta nanti juga mang jajang ngambil mangkuknya jadi Letta nggk usah balikin ke mang jajang.

padahal Vei selalu mengingatkan kepada Letta agar mangkuk nya dikembalikan kepada mang jajang.

Setelah pelajaran berakhir dan bel pulang berbunyi Vei pun langsung kembali kerumah di sepanjang jalan ia sangat kesal meruntuki kekesalannya kepada Xalio.

ia dilema dengan hal yang akan ia putuskan itu. antara kebahagiaan atau keadilan. Vei pun sampai di depan rumahnya ia langsung memasuki rumah minimalisnya itu.

“assalammualaikum” salam Vei ketika memasuki rumah yang di jawab oleh Yuni dan Ayasha.

“waalaikum salam, Vei sudah pulang, ayok mari kita makan, pasti kamu belum makan ya” balas Yuni yang mengajak Vei untuk makan bersama.

“Vei nggk laper ma. Vei kekamar dulu ya” jawab Vei dengan lembut.

Vei merasa lelah hari ini, ia memilih tidur saja hari ini  Vei pun tertidur dan ia memimpilan bertemu dengan Xalio. Di mimpimya Xalio sudah tak berdaya ia hanya tersenyum kepada Vei dan mengucapkan kata ‘maaf’ sambil menangis dan di dalam mimpi itu mama Vei juga ada disitu memegangi tangan Vei yang seolah oleh mengisyaratkan untuk memaafkan Xalio.

sesungguhnya manusia pasti memiliki kesalahan, maka kamu sebagai sesama manusia saling lah memaafkan dan mendoakan’ ucap mamanya dalam mimpi itu.

Vei terbangun dan ia mengerjapkan mata beberapa kali ia akhir akhir ini selalu mimpi tentang mamanya.

Dan anehnya kali ini ia memimpikan Xalio dan dimimpinya Xalio seperti sedang sakit. Apa Xalio memang sedang sakit?, gumam di hati Vei

“ahh Cuma mimpi” gumam vei yang tidak peduli.

》》》》》

Ig author:

@iisnrjnh227
@Devih_Lestari

Her Story: VEI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang