Part 13 | Khawatir (Revisi)

522 28 0
                                    

Pesan dari Xalio,

Ikuti apa kata hatimu,

Karena dengan itu, kamu tidak akan menyesal

Seperti apa yang terjadi pada Vei

》》》》

Author:
Icisnrjnh227

Devih_Lestari

Happy reading!
Kalau masih ada typo, mohon koreksinya👃

》》》》》

Pagi kembali hadir. Vei masih melakukan rutinitasnya seperti biasa. Berangkat ke sekolah dengan sepeda motornya. Hanya saja, akhir-akhir ini Vei mengalami banyak sekali pikiran. Bukan tentang istri dan anak ayahnya lagi, lebih pada seseorang yang entah mengapa selalu mengganggu pikirannya. Membuatnya susah untuk tidur.

Alhasil, saat ini ia mengendarai motornya dengan cepat, karena mengejar waktu agar tidak telat. Kata istri ayahnya sih, Vei sudah dibangunkan, hanya saja Ia tidak langsung bangun. Jadi ya ini resikonya.

Sepertinya Vei terlalu kasar terhadap Bibi Yuni yang menawarkan sarapan tadi namun tidak diindahkannya, membuat Tuhan marah sehingga Tuhan langsung membalasnya dengan cara ini.

Motor yang dikendarainya dengan cepat tadi, terasa aneh. Sehingga mau tak mau Vei tepikan ke pinggir. Memang benar, ada yang salah dengan motornya. Bannya bocor. Mengapa harus saat ini?

“Kenapa sih ini ban pake bocor segala udah mah gue kesiangan lagi. Ck..” Vei terus saja mengomeli si motor tersebut, tanpa tahu harus melakukan apa.

“Udah tau ini udah siang. Kenapa sih pake bocor?! Mana nggk ada tambal ban. gimana ini...” Vei semakin merasa frustasi karena tidak ada tambal ban di daerah ini. Dan bertambah kesal karena tidak ada angkot yang lewat. Vei hanya berdoa agar ada seseorang yang membantunya saat ini.

Sepertinya Tuhan masih sayang padanya, karena dari kejauhan Vei melihat motor yang melaju sedang ke arahnya, sepertinya Ia murid dari sekolahannya. Mungkin dia bisa membantunya. Vei hanya tidak ingin hari ini datang telat, meskipun ia memberontak, belum pernah dia datang sesiang ini.

Bukannya rajin, hanya saja Vei terlalu malas, karena kalau datang siang, dia akan lebih lama tertahan di gerbang sekolah. Sistem poin yang diterapkan di sekolah, membuat siapapun yang telat akan langsung terkena poin. Dan itu dicatat satu-satu. Dan yang telat biasanya tidak hanya satu. Semakin siang, semakin ramai, dan itu akan semakin lama antrenya. Bukan kah itu menyebalkan?

Motor ninja merah itu berhenti dekat Vei. Sebentar. Sepertinya Vei mengenalnya. Dia,

“Hei, kenapa motor lo? Bocor ya bannya?" tanyanya setelah melepaskan helm.

Iya, dia Xalio. Orang yang akhir-akhir ini jadi pikiran Vei. Karena dia, Vei jadi kesulitan untuk tidur. Karena dia, Vei jadi kesiangan. Iya, itu karena dia. Membuat mood Vei semakin memburuk pagi ini.

“Udah tahu malah nanya!” Judes Vei sambil menatap Xalio tajam.. Bukan kah cowok itu begitu menyebalkan? Dia yang menyebabkan itu semua. Sedangkan orangnya? Hanya tersenyum tipis melihat reaksi Vei yang judes.

Cowok itu tersenyum geli mendengarnya. "Sini gue bantu stut motornya." tanpa peduli sikap judes Vei, ia mencoba menawarkan bantuannya.

Yah, Vei tidak peduli lagi. Yang penting dia tidak semakin telat. Vei tidak menanggapi apa yang dilakukan cowok menyebalkan yang juga Ia khawatirkan, sejak tiga hari yang lalu.

Her Story: VEI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang