"I just want you to be happy and always be who you are
Don't try to be what you're not, cause I love you no matter what."Calum Scott.
Kan jadinya sekarang Yoongi punya alasan untuk mengawasi Jungkook, karena Jungkook pasiennya.
Tapi memang tidak bisa terang-terangan, Joohyuk yang membuat permintaan agar Jungkook sendiri tidak perlu tahu. Alasannya jelas, Jungkook sudah pasti tidak akan terima.
Awalnya Yoongi bingung harus bagaimana mengobati tanpa dukungan dari pasiennya, tapi lama-kelamaan Yoongi sadar kalau posisinya lumayan menguntungkan. Jungkook selalu berada di sekitarnya, sudah cukup dekat dengannya, jadi Yoongi bisa dengan halus melakukan penanganan.
Walau memang selama 5 bulan ini yang ia lakukan hanya sekedar hipnoterapi, membuat Jungkook agar tetap merasa tenang dan positif. Ia juga berharap tidak perlu sampai memberi Jungkook obat.
Sejauh ini Yoongi masih bisa mengendalikan Jungkook, justru anak itu yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Yoongi masih sering khawatir, Jungkook tidak banyak berubah.
Apalagi setelah Ibunya dinyatakan koma, semuanya jadi makin suram.
Jungkook sudah tidak pernah melakukan hal bodoh lagi, tapi bagi Yoongi semuanya bertambah buruk. Hanya dengan melihat mata itu, Yoongi sudah bisa tahu kalau makin hari Jungkook makin kacau.
Datang ke apartemen Jungkook sudah cukup sering Yoongi lakukan, bahkan ia tahu sandinya.
"Kemana sebenarnya si bodoh itu,"
Sekitar jam 7 malam, Yoongi sudah berada di apartemen Jungkook sambil sibuk dengan ponselnya. Pasalnya Jungkook yang biasa sudah di rumah sakit sejak sore tidak muncul-muncul, bagaimana mungkin Yoongi tidak khawatir. Di perjalanan menuju apartemenpun, Yoongi sebelumnya sudah mencari ketempat-tempat yang memungkinkan. Tapi tidak ada, ponselnya juga mati.
Sampai akhirnya pintu apartemen itu terbuka, menampilkan Jungkook yang baru saja masuk. Tubuhnya sesekali limbung, membuat tangannya harus bertumpu pada dinding sekitar agar tetap berdiri.
"Jungkook!" cukup terkejut Jungkook mengangkat kepala, mendapati Yoongi yang kini sudah dihadapannya. "h-hyung..?"
Yoongi langsung menangkup wajah Jungkook, melihat ada banyak luka di sana. "Astaga.." dan tanpa menunggu lama membawa anak itu untuk duduk di sofa, sedangkan dirinya mulai mencari obat di tas yang ia bawa.
Sekarang Jungkook mulai resah harus bagaimana, bahkan ia tidak berani menatap Yoongi yang jelas-jelas berada dihadapannya mengobati luka. "Hyung ada apa kesini?"
Jujur rasanya Yoongi mau memaki bocah itu sampai pagi. Ada apa katanya? Jelas Yoongi khawatir, mencarinya kemana-mana, dan tiba-tiba muncul seperti ini. Jadi Yoongi memilih diam hanya membalas dengan tatapan tajamnya, kalau dia sudah mulai bicara pasti tidak akan ada ujungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAS
Fanfiction[JINKOOK BROTHERSHIP] Seokjin itu sumber kehidupan Jungkook. Jadi kalau dipaksa hidup tanpa Seokjin, mana bisa tetap hidup tanpa sumber kehidupan. Tapi kan Jungkook juga tidak bisa berkehendak atas segala hal yang terjadi dalam hidup. Kata seseorang...