OUTRO : Ending Scene

8.2K 722 126
                                    

     

      
     

     

     
     
      

      

      
      

     
      

       
       
        

Jungkook itu tidak pernah berhasil mengelabuhi Seokjin. Kalau bukan karena Seokjin, Jungkook tidak akan pernah bisa membohongi kedua orangtuanya dalam banyak hal.

Seokjin ingat waktu itu Jungkook baru sedikit pulih dari demam tapi anak itu sudah ingin kembali sekolah, dan saat pulang suhu tubuhnya kembali naik. Lalu entah ilmu dari mana Seokjin bisa tahu kalau adiknya makan ice cream di sekolah. Apalagi kalau sudah menyangkut mata pelajarannya yang gagal, Seokjin sudah tidak perlu menebak lagi.

Makanya Seokjin selalu jadi pembicara. Setiap kali membuat alasan pada orangtua mereka untuk pulang terlambat, Seokjin tidak akan pernah membiarkan Jungkook bicara karena pasti ketahuan.

   "Istri anda, Jeon Haeri. Sudah mengidap kanker hati sejak 5 tahun yang lalu, dan sebenarnya itu yang menjadi penyebab kematiannya."

Lalu ada fakta ini, fakta yang bisa-bisanya Jungkook simpan sendiri.

Butuh usaha untuk membuat Ayahnya mau datang ke rumah sakit. Terlebih setelah melihat siapa yang Seokjin ajak untuk temui, Sejin jelas menolak keras. Tapi bukan berarti gagal. Joohyuk langsung bicara ke inti melihat bagaimana Sejin berusaha untuk keluar dari ruangannya, dan itu lebih dari cukup untuk membuatnya berhenti.

Mendadak Seokjin jadi baru menyadari banyak hal. Jungkook sudah pernah berusaha untuk memberitahunya, Jungkook selalu mencoba untuk meraih Seokjin, tapi Seokjin dengan lantang menunjukkan ketidakpeduliannya. Seokjin selalu dengan yakin menolak. Dirinya yang tidak pernah gagal untuk mengerti Jungkook, membiarkan matanya tertutup untuk tak melihat semua ini.

   "Jungkook..." mendengar suara lirih Ayahnya, Seokjin langsung tersadar dari rasa bersalah. Melihat bagaimana Sejin sudah diam-diam menitihkan beberapa tetes dari mata yang selalu menunjukkan kesan tegas itu, "Dia tinggal sendiri?"

Joohyuk tersenyum hangat, lega karena merasa berhasil. Kepalanya mengangguk kecil sambil menampilkan ekspresi berpikir, "Tapi Yoongi bilang, sudah setahun ini Jungkook membawa teman untuk tinggal di apartemennya."

Sejin membiarkan Jungkook sendirian, dirinya Ayah yang sudah membiarkan anak bungsunya sendiri. Ia jadi mengerti kenapa Haeri pernah meminta untuk membawa Jungkook kembali, juga kenapa Jungkook memintanya untuk sekedar menyetujui permintaan itu. Di saat Sejin seharusnya berusaha keras mengembalikan keadaan, dirinya justru lebih keras berusaha untuk menyingkirkan semuanya. Ia bahkan sudah mengatakan banyak hal menyakitkan pada Jungkook.

Sebelumnya Seokjin masih berpikir, mungkin semuanya bisa diperbaiki sekalipun terlambat. Tapi kalau seperti ini dirinya jadi tidak yakin. Kesalahannya bukan sekedar meninggalkan Jungkook, tapi membiarkan adiknya menghadapi hal semacam ini, membiarkannya hidup sendiri, sampai adiknya benar-benar jatuh pada titik terdalam. Jungkook bahkan masih membutuhkan Seokjin saat dirinya perlu pembelaan atas omelan orangtua mereka, dan lihat apa yang sekarang Seokjin lakukan. Sekalipun Jungkook mau menghukumnya, ia tidak yakin apakah perasaan bersalah ini akan hilang.

Joohyuk bisa melihat itu semua, penyesalan, rasa bersalah, rindu. Dirinya jadi ikut merasa bersalah, walau tetap bersyukur karena langkah yang ia ambil ini benar. Dirinya baru akan sekedar memberi kalimat penenang, tapi tiba-tiba pintu ruangannya dibuka cukup kasar.

WASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang