14. Euphoria

5.1K 654 24
                                    

Only one thing is different from fate
Your hurt gaze looking at the same place as me.

Jungkook.

     

      

     

      

      

      

       

      

      

       

       

        

Siang itu Jungkook perlu sekitar 30 menit untuk berdiam diri di atas ranjangnya mencoba menerawang setiap kejadian yang ia lupakan. Walau ia masih gagal untuk mengingat.

Jungkook terkejut bukan main saat mendapati dirinya bangun jam 11 siang, dan bangun di dalam kamarnya bahkan membuat ia terkejut. Pasalnya Jungkook tidak sama sekali ingat bagaimana dirinya bisa berakhir sudah berada di kamar, sampai ia menemukan semangkuk nasi dan sayur bening di nakas beserta catatan kecil.

Tidak usah sekolah, kau bau alkohol!

Maka otaknya langsung mendadak mengingat kejadian malam itu. Sejun memintanya mengantar pesanan ke bawah, lalu ia ke bawah, dan yang terakhir ia ingat hanya saat dirinya tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan 2 wanita yang memintanya duduk.

   "Alkohol?" walau rasanya masih banyak ingatan yang terlihat buram, "Mereka bilang itu soda-- ah, sial!"

Sekarang Jungkook mengerti. Ia tentu belum pernah minum sebelumnya, tapi ia tahu bagaimana efek alkohol dari drama yang sesekali ia tonton di TV. Jungkook kembali membanting dirinya ke ranjang, merutuki diri dengan menjadikan bantal sebagai pelampiasan. Membiarkan dirinya terus bergelut bersama selimut, sampai ada satu lagi pemikiran yang membuatnya berhasil berhenti bergerak.

Siapa yang membawaku pulang?

Tapi belum sempat Jungkook untuk kembali berpikir, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dan tanpa pikir panjang ia mengangkatnya, "Halo?"

"Mimpimu indah?"

Jungkook kembali membuka matanya lebar-lebar, langsung menghadapkan layar ponselnya untuk melihat siapa yang menelpon. Taehyung hyung. Untuk yang kesekian kalinya Jungkook kembali merutuki diri, "Ah h-hyung, maaf a-aku--"

"Hey tidak perlu. Jungkook bisa datang sebentar ke Cafe?"

Jungkook jelas tidak perlu bertanya kenapa dirinya harus datang ke Cafe padahal ini hari liburnya, ia pasti akan habis di tangan Taehyung. "Iya hyung, aku akan bersiap."

"Okee, sampai ketemuu ~"

Setelah panggilan tertutup, Jungkook membanting asal ponselnya. Menutup wajahnya dengan bantal sambil berteriak untuk yang terakhir kali, Taehyung tidak mungkin memecatnya kan? Siapa yang tahu.

Di perjalanan menuju Cafe, Jungkook tak henti-hentinya memikirkan tentang Yoongi. Kalau ternyata yang membawanya sampai ke rumah adalah Yoongi bagaimana? Jadi makin banyak saja penyesalan yang menghinggapi pikiran Jungkook. Kalau kesalahannya sudah banyak begini, Jungkook tidak yakin apa masih bisa diselesaikan dengan maaf.

Jungkook masuk dan langsung disambut dengan Sejun yang berjalan cepat ke arahnya, "Astaga, Jungkook. Ya ampun bagaimana ini, Taehyung hyung sepertinya akan marah besar."

WASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang