I'd follow you anywhere, even if it's far
The stars are quietly whispering to me.Yoon Sanha.
Sumpah, padahal Jungkook melakukan hal yang ia pikir akan menjauhkannya dari masalah. Tapi sekarang dirinya malah berakhir di ruang ketua senat.
Tubuhnya terasa nyeripun ia tak peduli, ini namanya masalah besar. Ketua senat mulai memperhatikan satu-persatu dari ketiganya, dan berakhir menghembuskan napas kasar saat matanya bertemu dengan milik Hoseok.
"Bahkan kau tidak bisa tenang hanya untuk 1 bulan, Hoseok!" ketua senat mulai mengomel.
Hoseok berdecak sembari memutar bola mata, lalu jari telunjuknya mulai ia tujukan pada Jungkook. "Dia yang mulai!" ya mana mau Jungkook menerima tuduhan, padahal jelas-jelas Hoseok yang datang ke hadapannya dan mulai membuat masalah. Ia langsung melayangkan tatapan tidak terima, "Apa? Mau bilang apa?! Kau yang berteriak padaku lebih dulu!" tapi kalimat Hoseok berhasil membuat Jungkook membatalkan niat untuk membela diri.
Ketua senat memukul meja beberapa kali. Merasa tak habis pikir dengan tingkah mahasiswanya, bukannya tenang malah semakin membuat keributan. Lalu ia memilih untuk menatap ke arah Seokjin, berpikir mungkin Seokjin bisa lebih bijaksana dalam memberi penjelasan.
"Ya...Hoseok lebih dulu mendatangi Jungkook, lalu....Jungkook memang berteriak, dan....itu, aku tidak begitu mengerti apa yang mereka perdebatkan." Seokjin lumayan berpikir keras dalam menjawab, mencoba membuat jawabannya tak menambah masalah lain.
Ia bisa melihat Jungkook yang hanya terdiam merendahkan pandangan. Seokjin tahu adiknya tidak terima, Seokjin tahu adiknya pasti mau memberontak. Tapi kenapa hanya diam? Jungkook bukan orang yang dengan mati-matian akan menahan perasaannya, terlebih hanya karena masalah bodoh seperti ini. Setidaknya itu yang Seokjin tahu, terakhir kali 3 tahun yang lalu.
Jungkook bisa merasakan kalau ketua senat mulai mengarahkan mata padanya, jadi ia sedikit memberanikan diri untuk membalas. "Kami tahu kau pintar dan berprestasi, Jungkook. Tapi perilaku dan kepribadian juga penting, kalau seperti ini beasiswamu bisa saja dicabut."
Jungkook baru saja bersyukur mengetahui anxietynya tidak naik saat berkelahi dengan Hoseok, tapi sekarang dirinya sudah bisa merasakan jantungnya yang berdetak cepat. Ia kehabisan kata, telinganya langsung berdengung setelah mendengar pernyataan dari salah satu petinggi universitasnya itu.
Menghadapi Hoseok, mendapat omelan Yoongi, atau kata-kata Namjoon yang selalu membuatnya kesal, itu semua tidak bisa dibandingkan dengan apa yang ia rasakan saat ini. Perlahan Jungkook bisa melihat dunianya seakan runtuh, mengetahui kalau dirinya mungkin akan lagi-lagi membuat banyak orang kecewa.
"Saya benar-benar minta maaf." Jungkook kembali menundukkan kepala, mencoba membuat dirinya tenang.
Pernyataan ketua senat juga sedikitnya menimbulkan rasa terkejut pada Seokjin dan Hoseok, mereka mana pernah mengetahui tentang ini sebelumnya. Hoseok jadi merasa bersalah, ulahnya sudah membuat Jungkook jadi berada dalam masalah. Yah walau memang dirinya tahu pasti akan berakhir seperti ini, tapi ia sudah memberi masalah besar pada Jungkook sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAS
Fanfiction[JINKOOK BROTHERSHIP] Seokjin itu sumber kehidupan Jungkook. Jadi kalau dipaksa hidup tanpa Seokjin, mana bisa tetap hidup tanpa sumber kehidupan. Tapi kan Jungkook juga tidak bisa berkehendak atas segala hal yang terjadi dalam hidup. Kata seseorang...