Trivia : Confused

4.7K 658 27
                                    

      

      

      

       

       

      

      

       

      

       

      

       

       

      

       

           

Tentu saja terkejut, Seokjin dan Ayahnya. Mendengar berita kecelakaan Haeri, kecelakaan.

Rumah itu bahkan langsung dilanda keheningan, kelewat bingung harus bagaimana. Seokjin dan Sejin sama-sama hanya bisa menangis dalam diam di kamar mereka. Rasanya seperti terlalu mendadak, mereka sudah tidak pernah bertemu dan harus mendapat berita semacam ini. Seokjin sangat kepikiran tentang semuanya, terutama Jungkook, ia khawatir pada adiknya.

Dan siang itu mereka memutuskan untuk datang di acara pemakaman Haeri. Walau memang tidak sampai berada di sana memberi penghormatan terakhir, Sejin memilih untuk tetap di mobil menatap dari kejauhan.

Ayahnya kembali menangis, Seokjin bisa melihatnya dengan jelas. "Sungguh tidak mau kesana?" tanya Seokjin. "Sepertinya tidak, Jin."

Seokjin tahu Ayahnya pasti sangat terpukul dan sedih, tapi masih disertai perasaan bimbang. Seokjin juga tidak terlalu paham, tapi setidaknya Jungkook baik-baik saja.

Seokjin bisa melihat Jungkook dengan pria itu, merangkulnya erat. Ada seseorang untuk menguatkannya, setidaknya Seokjin pikir begitu.

Joohyuk tahu memang seharusnya ia tidak menambah beban pikiran Jungkook, maka dari itu ia masih memilih untuk diam. Bahkan setelah Jungkook membuat permintaan konyol itu, Joohyuk yang resahnya sudah tak terbayang masih mencoba diam.

Joohyuk pikir semuanya akan selesai saat itu juga. Kepergian Haeri, keluarga Jungkook tahu, lalu Jungkook kembali. Joohyuk pikir skemanya akan seperti itu. Joohyuk terus berusaha untuk mengerti jalan pikiran Jungkook, walau sampai saat ini ia masih hilang akal.

Sambil kedua tangannya menggenggam erat kemudi, Joohyuk terus-terusan menghembuskan napas kasar yang bisa Jungkook tangkap disertai emosi. Jungkook bisa saja langsung keluar dari mobil lalu naik ke lantai 7 dan masuk ke apartemennya, tapi ia bisa merasakan aura Joohyuk yang seakan ingin mengatakan sesuatu, jadi ia sedikit menunggu.

   "Lalu setelah ini apa? Setelah aku mengatakan pada banyak orang kalau Ibumu meninggal karena kecelakaan, rencanamu setelah ini apa?" Selama ini Joohyuk selalu hati-hati kalau sudah menyangkut Jungkook, tapi untuk sekarang dirinya benar-benar tidak bisa menahan emosi.

Jungkook menundukkan kepala sambil mulai memainkan jari-jarinya, mencari kalimat yang tepat untuk menjawab Joohyuk.

   "Kumohon, biarkan aku yang menyelesaikan semuanya. Mungkin tidak dalam waktu dekat, tapi aku janji."

Jungkook tahu mungkin ia membuat banyak hal jadi semakin rumit, tapi kan memang dari awal tidak pernah mudah. Ia hanya butuh waktu, setidaknya untuk dirinya sendiri. Takut mungkin saja kalau ia gegabah semuanya justru malah bertambah buruk.

   "Kalau sulit, kau bisa datang padaku."

Untuk yang kesekian kali Joohyuk memberanikan diri untuk menggenggam tangan itu, berharap ia bisa banyak membantu. Joohyuk paham walau tidak sepenuhnya, yang perlu ia lakukan mungkin hanya terus menjaga anak ini.

WASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang