Shaking and afraid to walk forward
Meet with the real you who hid in the storm.Jin.
Jungkook merasa ada baiknya untuk membiarkan semuanya seperti ini dulu, menunggu sampai suasanannya bisa ia kendalikan. Karena bahkan ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Jungkook tahu ada yang salah pada dirinya. Padahal Jungkook sudah berusaha, seperti yang selalu Yoongi katakan tentang untuk tidak menjadikan banyak hal sebagai beban. Jungkook selalu berusaha untuk membuat dirinya tetap tenang, tidak memikirkan banyak hal.
Tapi selalu seperti ini. Ia selalu mendapati jantungnya yang berdetak sangat cepat tanpa sebab, kemudian aura di sekitarnya akan berubah menjadi negatif, dan tubuhnya akan mulai bergetar dengan berakhir tak terkendali.
Itu selalu berhasil mengganggu setiap kegiatannya, Jungkook jadi jengah. Ia bahkan jadi lebih sering izin ke toilet, untuk menangani serangan paniknya itu.
Maka Jungkook menyempatkan diri untuk mendatangi Yoongi, hanya ingin berbincang seperti biasa dengan dalih kebetulan lewat. Karena memang berbicara dengan Yoongi bisa membuatnya sedikit tenang.
Setelah meletakkan tasnya di ruangan Yoongi, Jungkook pergi ke toilet sebentar. Hanya untuk kemudian kembali dan mendapati pemandangan yang sukses membuatnya panik bukan main.
Di sana Yoongi, dengan tas milik Jungkook di atas mejanya. Tangannya menggenggam sebuah tabung bening berisi beberapa butir obat, dan dengan rahang yang sudah mengeras Yoongi perlahan mengalihkan pandangannya pada Jungkook yang kini membeku di ambang pintu.
"Duduk," maka dengan langkah yang kelewat ragu Jungkook mulai mendekat, duduk dihadapan Yoongi dengan tatapan yang ia yakin tidak akan bisa untuk menatap mata itu.
"Darimana kau mendapatkan ini?" Yoongi benar-benar tidak mengerti dengan Jungkook, kenapa selalu seperti ini. Melakukan hal bodoh, kemudian Yoongi mengetahuinya, dan berakhir dengan Jungkook yang tidak butuh waktu lama langsung menyesal.
"Jeon Jungkook!" melihat tingkah bocah itu yang bahkan tidak berani menatapnya, membuat Yoongi perlu berpikir dua kali untuk bertindak kasar. Walau nyatanya memang Jungkook sudah terlalu sering bersikap kelewatan, "Bukankah kau sudah berjanji padaku?"
Jungkook hanya takut, karena saat ini Yoongi sangat menyeramkan. Bagaimanapun Jungkook pikir apa yang ia lakukan kali ini tidak salah, ini bagian dari hal yang ia sebut bertahan.
Maka dengan hati yang tak sepenuhnya yakin, Jungkook membalas tatapan Yoongi. "Aku tidak mencoba mengakhiri hidup, hyung!" dengan sedikit emosi di sana.
"Tapi dengan ini kau bisa mati juga, bodoh!" Yoongi bahkan sampai berdiri dari tempat duduk, saking tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Sinting, bocah ini melawan.
"Hei! Jujur saja padaku, aku ini kau anggap apa? Apa aku tidak terlihat di matamu?! Di sini aku peduli, Jeon! Tapi kau bahkan tidak sedikitpun melihat usahaku!" Yoongi bisa merasakan napasnya yang menderu, dan setiap sarafnya yang seakan saling menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAS
Fanfiction[JINKOOK BROTHERSHIP] Seokjin itu sumber kehidupan Jungkook. Jadi kalau dipaksa hidup tanpa Seokjin, mana bisa tetap hidup tanpa sumber kehidupan. Tapi kan Jungkook juga tidak bisa berkehendak atas segala hal yang terjadi dalam hidup. Kata seseorang...