"Aku ingin mengakhiri hubungan kita."
Kirei berkata pelan, tapi cukup membuat hamano-san terlonjak dari duduknya.
"Apa maksudmu?" Tanya Hamano-san tak percaya. Ia sama sekali tidak pernah berfikir kalau Kirei akan mengakhiri hubungan mereka.
"Aku ingin hubungan kita sampai disini saja. Aku tidak mau menjalin hubungan denganmu apalagi menikah denganmu."
"Kenapa?" Hamano-san berusaha menahan amarahnya. Ia berharap apa yang dikatakan Kirei adalah sebuah lelucon atau kebohongan.
"Aku tidak ingin hidup dalam ketakutan, yasu. Tolong mengertilah." Kirei berusaha memberi pengertian pada Hamano-san. Lelaki itu menggeleng. Ia tahu apa yang terjadi. Mantan isterinya terus meneror calon isterinya. Semakin dirinya menekan Laila, wanita itu semakin brutal menyerang Kirei, menyerang secara fisik dan secara mental. Untung tidak semua teror dari Laila diterima Kirei karena sebagian lagi sudah disingkirkan sebelum sampai pada Kirei. Meskipun begitu tetap saja semua itu mempengaruhi Kirei, mengingat selama ini gadis itu hidup dalam keadaan tenang dan damai. Nyaris tidak ada hal menakutkan dalam hidupnya. Tapi sejak bertemu dengan Hamano-san hidup tenang dan damai Kirei mulai terusik. Gangguan dari mantan isteri membuat Kirei jadi kehilangan nafsu makan dan tidur selalu bermimpi buruk.
"Apa ini karena ancaman dari Laila?" Kini giliran Kirei yang sedikit terkejut, karena selama ini dia selalu menyembunyikan teror yang dikirim Laila kepadanya.
"Bukan, hanya saja aku tidak merasa nyaman-"
"Hentikan omong kosong mu Kirei. Aku tahu apa yang terjadi. Aku akan menjagamu dari siapapun yang akan melukaimu." Hamano-san memotong ucapan Kirei.
"Bagaimana kau menjagaku, bahkan saat kau didekatkupun Laila bisa melukaiku."
"Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi." Kirei menggeleng, ia tak yakin melihat sifat Laila yang tidak mudah menyerah, berhubungan dengan yasu dalam keadaan baik-baik saja amatlah tidak mungkin.
"Aku mau kita berpisah. Tolong kembalilah ke rumahmu. Kurasa itu yang terbaik untuk kita."
"Tidak Kirei, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku sudah pernah kehilanganmu dan itu sangat menyakitkan. Aku tidak mau kehilanganmu untuk kedua kalinya. "
"Tolong mengertilah yasu, aku takut." Suara Kirei benar-benar bergetar, ia berusaha untuk tegar dan tidak ingin menangis. Hamano-san meraihnya dan hendak memeluknya, tapi Kirei bergerak menjauh dan menolaknya.
"Pulanglah."
"Pulang kemana? Kau adalah rumahku Kirei!" Kirei menggeleng.
"Aku tidak akan kemana-mana. Aku akan tetap berada disisimu. Kita akan hidup bahagia."
"Kau tidak mengerti yasu. Kita tidak bisa hidup bahagia."
"Aku akan menyingkirkan apapun yang menghalangi hubungan kita."
"Kau tidak akan melakukan apa-apa yang bisa menyakiti orang lain. Kau tidak boleh melukai siapapun."Kirei masih terisak. Ia semakin ketakutan karena yasu bisa saja berbuat nekat. Lelaki itu memiliki sifat yang sama dengan Laila. Pantang menyerah dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
"Aishiteru, Kireina." Hamano -san masih berusaha membujuk kirei. Ia tahu perasaan gadisnya itu sama dengan dirinya, sama-sama saling mencintai dan menyayangi. Ia juga mengerti dengan ketakutan kirei. Kirei berusaha tidak menghiraukan ucapan Hamano-san. Gadis itu masuk kedalam kamarnya. Ia mengunci pintunya dari dalam dan menangis dalam diam. Tidak mudah mengambil keputusan ini, dia mencintai dan menyayangi Hamano-san. Tapi dia juga takut dengan mantan istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/168305102-288-k672447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO And I / Dihapus sebagian
RomansaPart tidak lengkap... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏🙏🙏 Link e-book 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=CmfxDwAAQBAJ 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥 Aku tidak bermaksud meninggalkannya, aku hanya merasa apa yang terjadi antara kam...