"Kau terlambat, ada apa?" Lilian bertanya pada Kirei saat gadis itu baru meletakkan pantatnya dikursi panasnya.
"Ada tamu dirumah. Minta sumbangan." Lilian ber oh ria mendengar jawaban Kirei. Ia percaya Tanpa curiga sedikitpun. Tanpa memperdulikan temannya Kirei berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaannya. Setelah dua jam bekerja tanpa gangguan tiba-tiba Smartphone nya berbunyi. Ada pesan dari nomor tidak dikenal masuk.
From : 0812345xxxx
Aku merindukanmu 😘
Kirei mengernyitkan keningnya. Dia merasa tidak mengenal nomor itu. Dan sialnya setiap tiga puluh menit nomor itu mengirimkan pesan yang sama padanya. Karena penasaran Kirei mengirim pesan balik ke nomor itu.
To : 0812345xxxx
Maaf, ini dengan siapaTak berapa lama kemudian ada notifikasi pesan masuk di ponsel pintar Kirei.
From :0812345xxxx
YasuBola mata hitam Kirei membulat tak percaya. Lelaki itu seperti remaja yang sedang kasmaran padahal umurnya sudah pantas memiliki anak remaja. Kirei membiarkan pesan dari Hamano-san tanpa membalasnya. Hingga sebuah pesan dari nomor yang sama kembali masuk ke ponselnya.
From :0812345xxxx
Kutunggu diparkiran, kita makan siang bersama. Jangan menolak, kalau tidak aku akan mendatangi ruanganmu.Kirei makin mendelik membaca pesan terakhir Hamano-san. Ia tidak mungkin membiarkan lelaki itu keruangannya kemudian menyeretnya hanya untuk menemaninya makan siang. Tapi menemui lelaki itu diparkiran itu sama saja memberikan gosip yang cetar untuk para gosipers dan akun bibir lebih. Kirei melirik ke jam tangan Gucci nya. Jam istirahat makan siang kurang lima belas menit lagi. Kirei merasa sebaiknya dirinya keluar lebih awal dan menunggu Hamano-san di halte dekat kantor daripada harus bertemu dengan lelaki itu ditempat parkir.
To :0812345xxxx
Kutunggu di halte dekat kantor. Please...Setelah mengirimkan pesan pada Hamano-san, Kirei berpamitan pada Lilian.
"Aku makan siang dengan temanku."
"Baiklah. Aku titip jus mangga." Kata Lilian tanpa curiga sedikitpun. Kirei hanya mengangguk. Ia bergegas keluar ruangannya dan sialnya ketika sedang menunggu lift yang hendak turun ke lobby kembali sebuah tangan menarik dirinya masuk kedalam lift khusus petinggi perusahaan.
"Yasu!" Kirei tercekat. Dia tak percaya lelaki itu mengukutinya.
"Kau tidak bisa tiba-tiba menarikku masuk dalam lift khusus petinggi. Bagaimana jika direktur lainnya masuk?"
"Tidak masalah." Jawab Hamano-san santai. Kirei mendengus kesal. "Aku tidak sedang menculik anak orang, jadi kenapa mesti mengkhawatirkan orang lain"
"Yasu..." Kirei mendelik menatap Hamano-san tak percaya bahwa lelaki yang bertingkah konyol itu CEO perusahaannya.
"Ya Hani, kau merindukanku? " Kirei berdecak mendengar pertanyaan Hamano-san yang terlalu percaya diri.
"Tunggu aku dihalte depan." Ujar Kirei tidak menanggapi perkataan dari Hamano-san.
"Kali ini tolong hargai permintaanku."lanjut Kirei ketika lelaki itu hendak menolak."As your wish, Hani..."
"Dan jangan menciumku tiba-tiba. " Kata Kirei sambil mendorong tubuh Hamano-san menjauh ketika dilihatnya lelaki itu hendak mencuri ciumannya. Lelaki itu tertawa senang.
"untuk permintaanmu yang terakhir aku tidak janji." Ujarnya sambil tersenyum menggoda. Kirei jadi gemas dibuatnya. Dicubitnya perut lelaki itu sambil pergi meninggalkannya. Hamano-san hanya meringis sambil keluar dari lift. Sebenarnya cubitan dari Kirei tidak berasa apa-apa, hanya saja ia merasa senang bisa menggoda gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO And I / Dihapus sebagian
RomancePart tidak lengkap... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏🙏🙏 Link e-book 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=CmfxDwAAQBAJ 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥 Aku tidak bermaksud meninggalkannya, aku hanya merasa apa yang terjadi antara kam...