Hamano-san berdiri memandang keramaian kota Tokyo dari dalam penthousenya. Ditangannya menggenggam secarik kertas yang sudah tidak terlihat bentuknya karena terlalu lama diremas dengan kuat oleh genggaman tangannya.
"Sampai kapan kau akan berdiri disitu, sudah hampir dua jam kau berdiri, apakah kakimu tidak lelah?"
Sayako menghampiri Hamano-san yang masih terpaku ditempatnya. Wanita itu memegang lengan Hamano-san perlahan tapi yang didapat hanya tepisan yang sangat kasar.
"Jangan menyentuhku." Desis Hamano-san tapi cukup didengar oleh Sayako.
"Aku hanya ingin mengobati luka-lukamu."
Hamano-san tetap tidak bergeming. Ia bahkan tidak merasa sakit saat sudut bibir dan pelipisnya berdarah serta beberapa lebam diwajahnya. Baginya luka-luka itu tidak seberapa dibandingkan dengan luka yang ada dihatinya. Perasaan terluka dan kecewa yang teramat sangat, penyesalan yang akan selalu menghantuinya seumur hidupnya.
Flash back on
Bugh bugh bugh!!!
Pintu penthouse Hamano-san diketuk secara kasar dan brutal. Hamano-san bergegas membuka pintunya ketika ia melihat seorang lelaki bermata biru dan berambut keemasan berdiri dihadapannya dengan menahan amarah.
Bugh!!! Bugh!!! Bugh!!!
"Awwhhh!!!" Hamano-san terjengkang kebelakang karena pukulan Mr. Davis yang mengarah tepat diwajahnya. Ia meringis kesakitan menahan nyeri di wajah dan perutnya. Hamano-san mencoba berdiri ketika sebuah surat dilempar kearah wajahnya.
"Kirei mengundurkan diri. Dia pergi. Ini semua karena mu!"
Mr. Davis berkata dengan penuh amarah. Hamano-san berusaha mencerna apa yang didengarnya dan membuka amplop yang dilempar kearahnya. Ia membaca cepat dan disitu terdapat tulisan tangan Kirei yang menyatakan bahwa wanita itu mengundurkan diri.
"Aku baru pulang dari Singapura dan mendapatkan kejutan Kirei mengundurkan diri. Aku mencarinya dan aku tidak mendapatkan apa-apa selain dia sudah pergi. Kau, lelaki brengsek! Aku akan membunuhmu jika sesuatu yang buruk terjadi pada Kirei!"
Mr. Davis berteriak marah. Ia bahkan tidak memberi Hamano-san kesempatan untuk membela diri.
"Tatsu, apa yang terjadi, dan siapa dia?"
Sayako menghambur menghampiri Hamano-san yang terluka dengan raut wajah khawatir.
"Anda atasan Tatsu bukan? Apa yang anda lakukan pada suami saya?"
Mr. Davis melihat kearah Sayako dan mendengus kesal. Matanya memerah menahan marah. Sedetik kemudian dia mengernyitkan dahinya. Menurut informasi yang dia terima Hamano-san batal menikah dengan sayako. Tapi wanita ini baru saja mengatakan bahwa Hamano-san adalah suaminya.
"Dia suamimu, nyonya?"
Mr. Davis berusaha meyakinkan pendengarannya bahwa apa yang didengarnya itu adalah sebuah kebenaran.
"Dia suamiku, bukankah Anda sudah menerima undangannya?" Sayako sengaja membohongi Mr. Davis. Ia tidak ingin Hamano-san kembali pada Kirei. Jika Mr. Davis tahu Hamano-san sudah menikah tentu Kirei juga akan tahu mengingat Kirei bekerja diperusahaan yang sama dengan Mr. Davis.
"Sebaiknya kau jaga suamimu dengan baik. Dan untukmu Tuan Tetsuyasu Hamano, kau dipecat!"
Mr. Davis berkata dingin dan penuh penekanan pada kata dipecat. Setelah mengatakan itu mr. Davis pergi meninggalkan tempat itu meninggalkan Hamano-san yang tertegun ditempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO And I / Dihapus sebagian
RomancePart tidak lengkap... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏🙏🙏 Link e-book 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=CmfxDwAAQBAJ 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥 Aku tidak bermaksud meninggalkannya, aku hanya merasa apa yang terjadi antara kam...