Beberapa hari pasca Kirei sadar dari komanya. Ia menanyakan Khabar suami dan anak-anak nya tapi selalu berhasil dialihkan oleh Hamano-san dan Jonathan dengan pembicaraan lainnya. Hingga siang ini kesabaran Kirei habis. Ia kembali mendesak Hamano-san dan Jo tentang Khabar Mr. Davis dan anak-anaknya.
"Katakan apa yang sebenarnya terjadi, Jo, yasu." Kirei berkata dingin. Kedua lelaki itu saling menatap. Hamano-san mendekati Kirei dan memegang tangannya.
"Aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu dariku." Kirei melembutkan suaranya. Baik Hamano-san maupun Jo sama-sama menarik nafas dalam-dalam.
"Kecelakaan itu membuat baby Nick meninggal" Hamano-san berkata dengan penuh hati-hati. Kirei terdiam, ia terkejut tapi masih berusaha menahan diri. "Bagaimana dengan Chris dan Al?" Tanya Kirei lirih.
"Begitupun mereka. Christ telah menjaga baby nick dan Alison."
Kirei terdiam. Raut wajahnya terlihat sedih dan air mata mengalir dari kedua pelupuk matanya. Ia bukan tidak merasa kehilangan orang-orang yang dicintainya. Saat koma, Kirei seolah mendapat firasat bahwa suaminya itu berpamitan akan membawa anak-anaknya bersamanya. Saat itu ia melihat baby Nick yang tersenyum melambai-lambaikan tangan kepadanya dalam gendongan Mr. Davis. Ia tidak melihat Jonathan, hanya Alison yang berdiri disamping suaminya. Mengetahui bahwa semua itu nyata membuat hatinya merasa sakit dan sedih. Ditinggal pergi tiga orang yang dicintai sekaligus bukanlah hal.yang mudah.
"Mom..." Jo memeluk Kirei yang masih terdiam. "Katakanlah sesuatu mom." Jo merasa khawatir karena Kirei hanya terdiam dengan tatapan kosong dan air mata yang mengalir membasahi pipinya. Bahkan dia masih terdiam saat Jo memgguncanh-guncangkan tubuhnya dengan pelan. Tiba-tiba saja tubuh Kirei terkulai di pelukan Jo. Anak itu berteriak saat tubuh yang dipeluknya kehilangan kesadarannya.
"Mommy!" Hamano-san berusaha membantu Jo yang kesulitan menahan berat badan Kirei. Ia segera mengangkat Kirei dan meletakkan kembali ditempat tidurnya.
"Aku akan menghubungi dokter." Jo mengangguk. Ia terlihat sangat cemas.
"Mommy akan baik-baik saja bukan ?"
"Mommy akan baik-baik saja, sayang. Mommy hanya terkejut." Hamano-san berusaha menenangkan Jo. Dokter datang dan segera memeriksa Kirei. Beberapa obat tambahan segera diberikan karena kondisi Kirei yang kembali menurun.
"Uncle, aku takut mommy akan meninggalkanku."
"Tidak akan terjadi apa-apa dengan Mommy, percayalah pada uncle." Jonathan mengangguk. Ia menghapus air mata yang menggenang disudut matanya. Tangannya tidak melepaskan pegangannya pada Hamano-san. Kedua lelaki itu duduk saling menguatkan satu sama lain hingga ponsel Hamano-san berbunyi.
"Uncle jawab telepon dulu. Kau jaga mommy." Jo mengangguk. Hamano-san segera keluar untuk menjawab teleponnya.
"Ada apa?" Seseorang yang diminta untuk menyelidiki kecelakaan mobil Mr. Davis meneleponnya.
"Maaf tuan, saya membawa kabar buruk tentang kecelakaan itu. "
"Bagaimana?"
"Tuan Tatsuhiro dan nona sayako ada dibalik kecelakaan itu tuan. Sepertinya mereka masih dendam dengan Mr. Davis karena telah membeli aset mereka dan membuat mereka bangkrut." Hamano-san membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang didengarnya. Ia menggenggam ponselnya dengan erat sementara tangannya yang lain mengepal.
"Mr. Davis membantu mereka bukan?"
"Dengan beberapa perjanjian. Salah satunya tidak muncul dihadapan keluarga Mr. Davis. Kepemilikan beberapa usaha menjadi milik baby Nick dan Nyonya Davis sebagai walinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO And I / Dihapus sebagian
RomantikPart tidak lengkap... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏🙏🙏 Link e-book 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=CmfxDwAAQBAJ 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥 Aku tidak bermaksud meninggalkannya, aku hanya merasa apa yang terjadi antara kam...