Hamano-san mengantar Kireina sampai depan apartemennya.
"Mau masuk?" Kirei menawarkan, Hamano-san menggeleng.
"Aku takut jika aku masuk, maka aku tidak ingin pulang."
"Tidak masalah kalau mau menginap, masih ada kamar kosong."
"Tidak, Hani. Lebih baik aku pulang. Ada yang harus aku kerjakan. Oh ya mulai besok kau tidak perlu bawa mobil. Aku akan menjemput dan mengantarmu pulang. "
"Tidak yasu. Aku harus tetap bawa mobil. Aku tidak bisa bergantung padamu jika aku ada keperluan diluar."
"Hani, menyetir sendiri itu tidak menyenangkan. Aku tidak suka itu. Kau bisa bawa mobilku jika ada keperluan. Tapi kita akan tetap berangkat dan pulang bersama." Hamano-san berkata tegas. Ia tidak ingin Kirei membantahnya lagi. Diciumnya bibir Kirei sebelum pergi.
"Aku akan merindukanmu. Sampai jumpa besok. " Kembali Hamano-san mencium kening Kirei sebelum kemudian masuk kedalam mobilnya dan pergi dari tempat itu.
Kirei hendak masuk kedalam apartemennya ketika dilihatnya sebuah Audi hitam berhenti di depan apartemennya. Lalu dari dalam mobil keluar dua bocah kembar yang lucu - lucu memanggil namanya.
"Tante Kirei!" Kedua bocah kembar itu berlari memeluknya. Kirei menyambut mereka dengan merentangkan kedua tangannya dan disambut pelukan hangat dari sikembar.
"Anak-anak memaksaku menemuimu." Suara bariton Mr. Davis mengusik reunian si kembar dan Kirei.
"Tidak apa-apa. Sir."
"Tante, kenapa Tante tidak mengunjungi kami? Aku merindukan Tante."
"Iya, Tante janji akan mengunjungi kami, tapi Tante tidak datang-datang. Alicia juga merindukan Tante." Kedua bocah kembar itu mencium pipi kanan dan pipi Kiri Kirei secara bersamaan.
"Maafkan Tante, Tante sibuk, jadi tidak bisa mengunjungi kalian." Kirei memberi pengertian. Kedua bocah itu mengangguk-angguk.
"Tante, kami mau minta tolong. "
"Minta tolong apa, sayang?"
"Besok teman kami berulang tahun, maukah Tante menemani kami membeli hadiah?" Jonathan berkata seraya menunjukkan puppy eyes nya.
Kirei terdiam. Mr, Davis seolah mengerti kesulitan Kirei. Ia pun berusaha membujuk puteranya.
"Sayang, sepertinya Tante Kirei lelah. Lihat dia belum berganti baju. Bagaimana kalau kita membeli sendiri saja hadiah untuk temanmu itu?"
"Tante..." Alicia merengek. Ia menarik-narik baju Kirei.
"Baiklah, Tante temani. Tapi kembar nunggu Tante bersih-bersih dulu yaaa. Tante baru pulang." Akhirnya Kirei mengalah. Ia tidak tahu dampak dari keputusannya itu.
"Horeeee... Terima kasih Tante." Kedua bocah itu bersorak dan mencium pipi Kirei secara bersamaan.
Kirei mempersilahkan ketiganya masuk. Anak-anak tampak senang dan bergegas duduk di sofa.
"Maaf merepotkan mu." Mr. Davis berkata sebelum Kirei berlalu. Gadis itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Jonathan, Alicia duduklah. Tante ambilkan cemilan dan minuman. " Kedua bocah itu mengaguk patuh. Kirei segera memberikan si kembar cemilan dan jus jeruk. Ia membuatkan kopi untuk Mr. Davis. Setelah itu meniinggalkan mereka untuk membersihkan diri.
Tidak mau membuat sikembar dan papanya menunggu kirei bergegas menyelesaikan ritual mandinya. Ia berpakaian dan ber-make up tipis-tipis. Setelah dirasa siap Kirei segera menemui Mr. Davis dan sikembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO And I / Dihapus sebagian
RomancePart tidak lengkap... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏🙏🙏 Link e-book 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=CmfxDwAAQBAJ 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥 Aku tidak bermaksud meninggalkannya, aku hanya merasa apa yang terjadi antara kam...