Part tidak lengkap... Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏🙏🙏
Link e-book 👇
https://play.google.com/store/books/details?id=CmfxDwAAQBAJ
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Aku tidak bermaksud meninggalkannya, aku hanya merasa apa yang terjadi antara kam...
Meeting diruang CEO yang dihadiri semua kepala divisi berlangsung hingga jam pulang kantor. Kirei bergegas keluar begitu meeting selesai. Ia sengaja menghindari CEO baru itu karena ia tidak yakin bisa bersikap tenang dan profesional jika harus berhadapan langsung. Tapi sayangnya keberuntungan tidak selalu berpihak kepadanya, ketika hendak pulang mereka bertemu di area parkir karena ternyata mobil sang CEO menghalangi mobilnya yang hendak keluar. Terpaksa Kirei menunggu sang CEO yang datang tak lama kemudian.
"Kau tidak mengingatku, Kirei?" Hamano-san bertanya langsung ketika mereka sudah berdiri berhadapan. Kirei berjalan mundur hingga tubuhnya menyentuh mobil Hamano-san.
"Hamano-san, ma-maaf mobil anda..."
"Yasu, kau biasa memanggilku begitu kan?" Hamano-san terus mendekati Kirei yang terjebak antara dirinya dan mobilnya. Gadis itu terlihat gugup, jantungnya berdetak kencang seolah-olah hendak keluar dari dalam tubuhnya.
"Kau benar-benar tidak mengingatku?" Hamano-san memandang Kirei dengan intens. Ia merindukan gadis itu dan tidak sabar untuk memeluknya. Sepuluh tahun ia mencari gadis itu, dan kini setelah bertemu gadis itu pura-pura tidak mengingatnya. Hamano-san yakin Kirei masih mengingatnya setelah dia melihat gadis itu masih menggunakan kalung pemberiannya.
"Kau tidak mungkin melupakan aku, karena kulihat kau masih menggunakan kalung pemberianku." Hamano-san berkata lagi ketika ia masih melihat Kirei terdiam. Refleks gadis itu memegang kalungnya. Ia memang masih menggunakan kalung berbandul Y pemberian Hamano-san. Ia sendiri tidak tahu kenapa masih memakai kalung itu, karena alasan satu-satunya karena bandul kalung berbentuk Y itu terlihat bagus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf Hamano-san, "Kirei berkata pelan. Hamano-san menghela nafas berat. Ia mendekati Kirei karena gadis itu membuatnya kehilangan kesabarannya. Ia merindukan gadis itu. Akhirnya ia memutuskan untuk memeluk gadis itu dengan erat, menumpahkan semua perasaan yang dipendamnya selama sekian lama.
"Aku mencarimu dan merindukanmu." Ujarnya pelan ditelinga Kirei. Gadis itu menjatuhkan tasnya ketika tiba-tiba Hamano-san tiba-tiba memeluknya. Jantungnya berdetak keras, ia kehabisan kata-kata. Ia tidak menolak tidak pula menerima pelukan dari Hamano-san. Tubuhnya tiba-tiba kaku, ia berusaha menata hatinya yang kacau balau. Hamano-san masih memeluk Kirei, menghirup aroma gadis itu yang membuatnya tenang. Setelah beberapa lama tidak ada gerakan atau kata-kata dari Kirei lelaki itu melepaskan pelukannya.
"Kita harus bicara." Hamano-san berkata sambil memegang kedua lengan Kirei. "Masuklah kemobilku." Hamano-san membukakan pintu mobilnya untuk Kirei. Tapi gadis itu menolak.
"Maaf, Hamano-san."
"Yasu. " Hamano-san mengingatkan Kirei akan panggilan gadis itu padanya.
"Yasu, bisakah kita bicara besok? Saat ini aku merasa lelah" Kirei menolak dengan halus ajakan Hamano-san. Ia memutuskan untuk menyelesaikan apa yang terjadi antara dirinya dan sang CEO, tapi tidak hari ini karena ia tidak siap memberikan penjelasan pada Hamano-san. Lelaki itu mengangguk. Ia tidak ingin memaksa Kirei karena ia sebenarnya juga merasakan lelah, bukan secara fisik tapi hatinya merasa tidak karuan. Ia merasa perlu menata hatinya untuk gadis itu, setelah sekian lama mencari dan memendam kerinduan akhirnya bisa dipertemukan kembali Dengan gadis impiannya merupakan hal yang sangat indah. Ia memang tidak tahu apa alasan Kirei meninggalkannya tanpa pesan setelah percintaan panas mereka, tapi meskipun begitu entah kenapa dirinya tidak sanggup untuk membenci ataupun marah pada gadis itu. Satu-satunya hal yang ingin dilakukannya saat ini adalah bersama gadis itu, menghabiskan waktu bersama, memanjakannya dan melindunginya. Hanya Kirei yang bisa membuatnya merasa bergairah dan hidup.
"Yasu, kau mendengarnya?" Kirei berusaha menyadarkan lelaki itu dari lamunannya. Yasu mengangguk.
"Ok, as your wish, Hani" dan sebelum melepaskan pegangannya pada Kirei, Hamano-san mengecup bibir gadis itu dengan lembut dan singkat.
Cup.
Deg.
Deg.
Deg.
Kirei terkesiap, ia tidak menyangka Hamano-san akan menciumnya diparkiran kantornya. Bagaimana jika ada yang melihatnya, ceo baru mereka dengan chief accountingnya berciuman di area parkir. Jantung kirei yang awalnya berdetak sesuai irama kembali berpacu seolah-olah habis berlari jauh. Kirei membulatkan mata hitamnya yang sebening mutiara. Tubuhnya gemetar, ciuman singkat Hamano-san seolah mengalirkan listrik ribuan volt yang membuat pipinya merona.
"Kau tidak berubah, aku suka saat pipimu merona setelah aku menciummu."Hamano-san tersenyum senang. Ibu jarinya mengusap pipi Kirei yang bersemu merah. Mendapat perlakuan seperti itu Kirei segera menyingkirkan tangan Hamano-san.
"Aku harus pulang." Ujar Kirei gugup. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika dirinya berlama-lama dengan Hamano-san.
"Baiklah, sampai jumpa besok." Hamano-san mengantar Kirei kemobilnya, membukakan pintu pengemudi untuk gadis itu dan ia segera kembali ke mobilnya untuk memindahkan mobilnya agar tidak menghalangi mobil Kirei.
Gadis itu menghembuskan nafas lega setelah berhasil duduk didalam mobilnya. Ia meraba bibirnya yang mendapat ciuman dari Hamano-san. Ia tidak menyangka ciuman Hamano-san masih memberikan gairah yang sangat besar padanya. Bahkan setelah sepuluh tahun tidak bertemu, ia merasakan gairah yang panas membakar tubuhnya. Lamunannya terputus ketika mendengar klakson dari mobil Hamano-san yang menandakan bahwa mobil sang CEO sudah menyingkir dari jalannya. Ia menghidupkan mobilnya dan menjalankannya meninggalkan area parkir kantor.
***
Hamano-san mengikuti mobil Nissan Juke merah milik Kirei dengan jarak aman sehingga gadis itu tidak menyadari bahwa dirinya telah diikuti. Lelaki itu bertekad tidak akan melepaskan Kirei setelah perpisahan mereka selama sepuluh tahun dan akan menjadikan gadis itu miliknya sepenuhnya. Ia yakin Kirei masih memiliki perasaan yang sama dengannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil Mercedes GLC Class milik Hamano-san melambat ketika dilihatnya Nissan Juke merah milik Kirei berhenti di drive thru Pizza Hut. Ia sengaja melewati Kirei dan menunggu tak jauh dari tempat Kirei berhenti. Hamano-san melihat Kirei memesan pizza untuk kemudian menjalankan mobilnya kembali menuju ke apartemennya.
Ternyata disini kau tinggal, Hani. Tidak buruk untuk tempat tinggal.
Dewa batin Hamano-san berkata. Apartemen Kirei termasuk apartemen yang biasa bagi Hamano-san. Setelah mengetahui tempat tinggal gadis itu ia segera kembali ke penthousenya.
***
#maaf banyak typo 🙏🙏🙏 #vomen please...😉 #thank you for reading...😘😘😘