DELAPAN BELAS

8.1K 300 1
                                    

Holla gaess aku kembali 😆
Jangan lupa vote⭐
Happy Reading 💜

**************************

Pagi hari Lexsa bangun lebih awal dan segera memakai seragamnya, hari ini ia tak sabar ingin bersekolah entahlah rasanya dirumah sakit membuat ia rindu sekolah.

Setelah rapih Lexsa turun ke meja makan, disana sudah ada mommy, daddy, dan abangnya.

"Selamat pagi semuanya."ucap Lexsa tersenyum.

" Selamat pagi loh sayang kamu kok udah pake seragam aja sih?  Kamu kan harus istirahat kamu masih sakit loh."ucap Jessica.

"Yaampun mom, Lexsa udah gakpapa Lexsa udah sehat ko, mommy gausah khawatir yaa."

"Yaudah sekarang kamu sarapan yang banyak ya, dan selalu hati-hati disekolah, daddy gamau kejadian kemarin terulang lagi."ucap Jack tegas.

"Iya daddy."jawab Lexsa.

" Cepet makan lex, nanti berangkat bareng abang ya,"ucap Samudra.

"Iyaa bang."

Setelah sarapan, Lexsa dan Samudra pamit pergi kesekolah, lalu Lexsa duduk disebelah Samudra, menyetel musik yang ada dimobil Samudra.

"I Love you 3000."nyanyi Lexsa didalam mobil, membuat Samudra tersenyum melihat adik sepupunya sudah membaik.

"Seneng banget sihh, ada apaa?"tanya Samudra matanya masih fokus menyetir.

"Seneng dong, kan Lexsa udah bisa sekolah."jawab Lexsa tersenyum.

"Tapi kamu beneran udah gakpapa kan? Lain kali kalo ada sesuatu bilang sama abang, abang gamau kejadian kemarin terulang lagi!"ujar Samudra.

"Iya abangku sayang."gemas Lexsa.

***

"Selamat pagii semuanya."sapa Lexsa saat sudah sampai didalam kelas.

"Lexsa..."teriak Reina dan Tasya lalu memeluk tubuh Lexsa hingga Lexsa tak bisa bernafas.

"Lexsa gw kangen, Lexsa lo Gakpapakan?"tanya Reina.

"Lexsa... Lo mah bikin panik aja ahh."ucap Tasya.

"Ish kalian mah, lepasin dulu pelukannya, gw engap!"ujar Lexsa.

"Ehehe sorry."ucap Reina dan Tasya setelah merenggangkan pelukannya.

"Gw gak papa, gw baik-baik ajja. Kalian liat kan?"tanya Lexsa memastikan.

"Ya tapi tetep aja kita khawatir, lo tau ga lex Ikhsan kemarin nangiss."cerita Tasya membuat Lexsa menganga.

"Yang bener? Nangis kenapa?"tanya Lexsa bingung.

"Khawatir kali ngeliat keadaan lo kemarin, sumpah sih Ikhsan khawatir banget sama lo kemarin, Jangan-jangan Ikhsan mulai suka sama lo."ucap Tasya.

"Ahh apaan dah."kata Lexsa salting.

"Nih ya Lex gw kasih tau, Ikhsan tuh beneran sayang deh sama lo, udah keliatan soalnya."ucap Reina.

"Udah ahh ih kalian jangan ngaur, pagi-pagi buta udah ngaur."ucap Lexsa.

Kring... Kring...

Bel istirahat berbunyi, Lexsa, Reina,dan Tasya duduk di meja melingkar kantin dengan makanan mereka yang mereka pesan.

"Haii, boleh gabung disini ga?"tanya Glen.

"Boleh gabung aja, biasanya juga langsung pada duduk."cerocos Reina.

"Yee basa-basi dikit na."ucap Samuel.

"Lex, udah gak papa kan? Masih ada yang sakit?"tanya Ikhsan.

"Udah alhamdulillah san."jawab Lexsa tersenyum.

"Lain kali jangan sendiri kalo kemana-mana, minta temenin kek, kan kasian kita semua jadi khawatir sama lo."celetuk Samuel.

"Iyaa maaf yaa gw udah bikin kalian khawatir."ucap Lexsa menunduk merasa bersalah telah membuat mereka khawatir.

"Gak papa ko Lex, yang penting kan lo sekarang udah selamat."ucap Tasya tersenyum.

"Lex, udah makan?"tanya Samudra menghampiri meja Lexsa dengan Dirga.

"Udah ko, eh ka Dirga."sapa Lexsa.

"Haii Lex, maaf ya kemarin kaka gatau kalo kamu masuk kerumah sakit."ucap Dirga lembut disertai senyuman manis yang membuat lesung pipinya terlihat.

"Iya gak papa kak, salah Lexsa sendiri ga ngabarin kaka jadi kaka gatau."ucap Lexsa membuat Dirga mengusap puncak kepala Lexsa.

"Lainkali kalo ada apa-apa hubungi kaka ya."ucap Dirga tersenyum.

" Iya kak."

Sementara disisi lain, Ikhsan mendengus dan tak suka saat melihat kedekatan Lexsa dan Dirga, mungkin Ikhsan cemburu?  Entahlah hanya perasaan dan Tuhan yang tau.

"Oii sepi banget, ngopi napa ngopii!"teriak Samuel saat suasana tiba-tiba menjadi sepi.

"Elah bisik banget sih lo!"bentak Tasya.

"Ya abis banyak orang tapi sepi banget, pada ga punya mulut lo pada?"sewot Samuel.

"Punya lahh, emang lo punya mulut gabisa diem!"balas Reina.

"Ko jadi nyalahin ke gw sih?!"tanya Samuel tak terima.

"Emang iya si lo tuh cungur emak-emak, ngomong mulu gacape apaa nyerocos mulu hah?"

"Eh udah-udah ko malah pada berantem sih?  Gamalu?  Kalian tuh udah pada dewasa."nasehat Samudra.

"Tau tuh bang, Samuel duluan."ucap Reina mencari pembelaan.

"Lah ngapa nyalahin gue mulu sih? Iyadah iya gue salah namanya juga cowo salah terus, begini salah, begitu juga salah, yang penting hayu lah meluncur."celoteh Samuel membuat yang ada dimeja itu terkekeh, ya terkecuali Ikhsan hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku sahabatnya yang gila itu.

L E X S A N [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang