Sudah satu jam lamanya Adrian mengendarai mobilnya tanpa tahu kemana tujuannya. Pikirannya sekusut benang yang sulit untuk di uraikan kembali. Pernikahan sudah di ujung mata, tapi pada akhirnya dia tidak bisa melakukan apa-apa jika orang yang sangat dia cintai di dunia ini, putrinya, memintanya untuk membatalkan pernikahan.
Adrian tidak bisa lagi berpikir untuk mencari jalan keluar seperti yang sudah-sudah. Dia hanya merasakan sesak yang menyakitkan. Membuatnya seperti ingin menangis dan tidak tahu harus pergi kemana untuk mengadu.
Lagi-lagi merasa kesepian.
Oceans apart, day after day
And I slowly go insane
I hear your voice on the line
But it doesn't stop the pain
Alunan lagu yang berasal dari stereo mobilnya mengalihkan perhatian Adrian. Lagu ini sangat familiar di telinganya.
Dulu, dia senang sekali menyanyikan lagu ini untuk Mala.
If I see you next to never
But how can we say forever
Mala...
Kenapa sulit sekali untuk menghilangkan Mala dari hati dan pikirannya. Berkali-kalipun melupakan, Mala selalu akan kembali di satu tempat bahkan yang terkecil sekalipun di hatinya.
Mala terlalu membekas dan sulit untuk di lupakan.
Wherever you go, whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
Tanpa Adrian sadari, air matanya menetes begitu saja. Dia menyandarkan kepalanya lelah, lalu membiarkan pikirannya berkelana. Mengingat tawa Mala yang selalu menular padanya. Senyumnya, wajah marahnya, semua ekspresi yang dia sukai dari wanita itu, Adrian biarkan memenuhi kepalanya.
Lalu dia mengulas senyumnya. Seolah apa yang sedang dia bayangkan benar adanya, tepat di depan mata.
I took for granted, all the times
That I thought would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
But I can't get near you now
Adrian menghentikan mobilnya secara tiba-tiba hingga menimbulkan decitan keras. Luapan emosi yang dia rasakan saat ini membuatnya melakukan itu.
Dia melipat tagan di atas kemudi, menjatuhkan dahi di atasnya. Bahunya berguncang karena tangisan. Ingin menyalahkan siapa pun yang sudah mempermainkan takdir hidupnya.
Kenapa harus begini? Pikirnya. Kenapa sejak awal dia harus mengenal Mala dan jatuh cinta padanya jika Mala bukan jodohnya. Hingga dia harus menanggung penderitaan ini seorang diri.
Meluluh lantahkan kehidupannya saat ini. membuat satu persatu yang hampir berada di genggaman tangannya melepaskan diri.
Rere, putrinya, bahkan menolak dirinya juga.
Adrian mengepalkan tangannya, berteriak keras saat memukul kemudinya dengan luapan emosi.
Sementara alunan lagu tidak berhenti memenuhi pendengarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrian's Wedding
General FictionSebagian cerita sudah di hapus, cerita lengkap bisa di baca di novelme. Jodoh. Adalah satu kata yang memusingkan Adrian. Belum lagi selesai dengan rasa patah hati setelah merelakan wanita yang dia cintai kembali ke dalam pelukan mantan suaminya, Ki...