06 :Ini Hukuman!

2.8K 102 0
                                    

Suntuk, bosan dan malas. Setidaknya tiga kata itulah yang bisa mewakili keadaan Vinka sekarang yang tengah berada didalam kelasnya, sedang memperhatikan guru yang tengah berceloteh tentang pelajaran.

Thama menyenggol bahu Vinka.

"Lo ngantuk?" tanya Thama sedikit memelankan volume suaranya.

Vinka menoleh sekilas pada Thama.

"Seperti yang lo liat sekarang. Gue ngantuk berat."

Thama mendecak.

"Ngantukan lo. Baru aja 30 menit mulai nih pelajaran udah ngantuk wae lo."

"Berisik lo."

Thama sudah terbiasa dengan lontaran lontaran Vinka yang membuatnya kicep seketika. Tak ingin mengganggu Vinka lagi, ia lebih baik diam daripada Vinka akan melontarkan kata kata kasarnya padanya.

Thama melihat Vinka yang menelangkupkan tangannya diatas meja dan menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya.

Sudah Thama duga. Seperti biasa jika bu Mala, guru mapel produktif akuntansi yang terkenal killer itu sudah masuk ke kelas akuntansi, sudah dapat ditebak kalau Vinka akan tidur setiap pelajarannya dimulai.

Thama menggelengkan kepalanya.

"Tidur mulu kerjaannya nih anak. Tapi dia ko masih bisa hapal rumus akuntansi ya?" gumam Thama.

Benar. Meski Vinka adalah anak badung yang sulit diatur, namun jika ia sudah disuruh menghapal rumus rumus akuntansi maka ia akan hapal diluar kepala, namun tidak keseluruhan.

"Permisi, Bu?"

Seisi kelas menoleh kearah sumber suara. Para siswi pun langsung bersorak dan berbisik bisik satu sama lain begitu melihat Gava yang datang ke kelas tersebut.

"Iya Gava? Masuklah," ucap bu Mala.

Gava dengan senang hati pun langsung masuk ke dalam kelas tersebut. Perlu diketahui kalau Gava sebenarnya adalah anak Akuntansi satu dan sekarang ia tengah masuk ke kelas Akuntansi dua, kelas Vinka.

"Ada perlu apa Gava?" tanya bu Mala.

"Saya kesini mau manggil salah satu siswi bu."

Gava mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"Siapa?"

"Namanya Ravinka."

"Baiklah, akan saya panggilkan," ucap Bu Mala. "Ravinka?!"

Panggilan itu sama sekali tak mengusik ketenangan Vinka dalam ritual tidurnya.

Thama yang ada disebelah Vinka pun langsung mengguncang tubuh sahabatnya agar bangun dari tidurnya nyenyaknya.

"Vin, woy bangun ada yang nyariin elo," ucap Thama sembari menepuk bahu Vinka beberapa kali.

"Mana Ravinka?" tanya Bu Mala.

"Vinka bangun woy!" Kini Thama sedikit meninggikan suaranya agar Vinka terbangun.

"APA SIH LO?! GANGGUIN GUE TIDUR AJA! NGGAK BISA YA LO TENANG DIKIT!"

Seisi kelas langsung menatap Vinka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Thama menepuk jidatnya pelan. Saat Vinka tersadar dari apa yang barusan ia lakukan ia pun langsung kembali duduk dari posisi berdirinya sekarang.

"Vinka! Kamu tidur ya?!" tanya Bu Mala ketus.

Vinka menoleh pada bu Mala.

"Kan tadi saya udah bilang, Bu. Masa Ibu masih tanya sih, gimana sih Ibu ini," ucap Vinka dengan watadosnya.

Ravinka the Troublemaker [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang