14: Sweet Gava

2K 85 0
                                    

Musik band yang senantiasa mengalun indah mengiringi setiap tamu yang tengah menikmati hidangan mereka. Tempat yang sekarang tengah Gava dan Elkha kunjungi, cafe.

Sepulang skolah mereka memustukan untuk pergi ke Kafe sebentar hanya untuk memuaskan perut mereka yang sedari tadi minta diisi.

Gava tampak tengah memainkan ponselnya sembari sesekali bersenandung kecil mengikuti irama dari musik band yang tengah tampil disebuah cafe ternama tersebut.

Berbanding dengan Elkha yang sekarang tengah menikmati makanannya. Elkha melirik kearah Gava yang tampak santai. Setelah Elkha menghabiskan makananannya, ia akhiri dengan meneguk lemon tea nya.

"Gav, gue denger lo baru putus ya sama Tisha?"

Gava mengalihkan perhatiannya pada Elkha. Detik berikutnya ia mengangguk.

"Kenapa?"

"Dia manja dan kekanak kanakan, gue capek harus nurutin semua yang dia minta." Gava berucap dengan nada acuh tak acuh.

Elkha menyunggingkan senyum tipisnya, "Harusnya lo itu kasih pengertian sama dia, cewek model kayak Tisha itu emang gampang baper, dan lo harusnya paham sama sikap dia."

Gava menghentikan aktivitas memainkan ponselnya dan meletakannya diatas meja. Ia beralih menatap Elkha.

"Berkali kali gue sabar dan ngertiin dia, tapi dia gak pernah ngerti sama perasaan gue. Gue capek, cuman gara gara masalah kecil dia gedein."

"Masalah foto itu 'kan?"

Gava menatap Elkha dengan dahi berkerut. Darimana sahabatnya ini tau tentang masalahnya, sedang ia sama sekali belum memberitahunya.

"Lo gak usah bingung, hampir semua orang tau kali," ujar Elkha yang melihat Gava tampak bingung.

"Gue gak peduli, yang pasti gue udah bebas sekarang."

"Tanpa adanya Tisha," tambah Elkha.

"Ko lo kayaknya seneng banget udah putus sama dia," sambung Elkha lagi.

"Gak semua orang setelah putus sama pacar itu bakalan sedih berlarut larut, bahkan berlebihan. Tapi gak buat gue," ucap Gava kemudian kembali memainkan ponselnya.

Tanpa mereka tau, diseberang meja mereka ada seseorang yang sedari tadi tengah memperhatikan merka berdua.

"Itu bukannya Elkha sama Gava, ya?" tanya Kahfi sambil menunjuk kearah meja yang berseberangan dengan meja mereka.

Ya, mereka adalah Vinka dkk. Mereka saling menoleh ke arah meja yang dimaksud Kahfi, dan benar saja sekarang Gava dan Elkha tengah berada ditempat yang sama dengan mereka.

"Terus kenapa kalo ada mereka?" Vinka menimpali.

"Ya gak papa sih, cuman kebetulan aja mereka ada disini."

Vinka melirik kearah meja Gava, dan disitulah tatapan mereka tanpa sengaja bertemu. Gava dengan tatapan elangnya dan Vinka yang hanya menatap Gava biasa.

Mereka seolah tak mengenal satu sama lain. Namun entah mengapa saat Gava menatap Vinka, Vinka merasa ada sesuatu yang ingin Gava sampaikan melalui tatapan matanya.

Sampai pada akhirnya Gava bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja Vinka. Dan itu sontak membuat Elkha menautkan kedua alisnya bingung.

"Ikut gue bentar," ucap Gava setelah sampai didepan meja Vinka.

Tak hanya sampai disitu, sahabat Vinka pun juga tengah dirundung rasa kepo saat ini.

Vinka sempat menolak namun tatapan Gava mengisyaratkan untuk segera bangkit dari duduknya. Mau tak mau Vinka pun menuruti kemauan Gava.

Ravinka the Troublemaker [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang