45: Oxford Campus

1.7K 58 0
                                    

Jangan lupakan vote komen!! Karena itu sangat penting! Hehehe😂

Kalo ada typo benerin ya gengs!😉

HAPPY READING

***

Setengah jam istirahat, Vinka gunakan untuk mengetik skripsinya yang sudah dua hari belum selesai. Ini karena efek pacaran dengan Gava jadi lupa waktu. Mungkin.

Sesekali Vinka membolak balikkan setiap halaman buku kemudian menyalinnya dilaptop. Saking sibuknya ia berkutat dengan lapatopnya hingga ia tak sadar kalau ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

"Serius amat lo."

Vinka menoleh pada seorang cowok yang sekarang sudah duduk disebelahnya. Vinka tersenyum kikuk, "Eh elo, Lang. Kapan udah ada disini?"

"Tiga menit, 15 detik. Gue udah duduk disini dan perhatiin lo." Elang tersenyum pada Vinka dan dibalas senyuman oleh cewek itu.

"Saking sibuknya sampe gue gak sadar lo ada disini," kata Vinka dan ia pun melanjutkan aktivitasnya kembali.

Elang terkekeh, ia melirik pada laptop Vinka. "Udah sampai mana?"

"Nih, tinggal kesimpulan doang. Punya lo udah dikirim?"

Elang mengangguk. "Kemarin, dan seratus persen bener semua, masih dosen pembimbing pertama si, hehe!"

"Wah, hebat banget lo. Mudah mudahan punya gue gak ada yang salah deh, meskipun baru dosen pertama kan udah ada kemungkinan besar skripsi lo diterima," ucap Vinka dengan senyumnya.

"Semoga deh, Vin. Lo gak dibantuin sama Gava?"

Vinka menoleh pada Elang yang tengah menatapnya. "Dibantuin dikit sih."

"Sini, gue beresin." Elang menggeser laptop Vinka hingga kini berada didepannya.

Vinka sempat ingin menolak namun Elang sudah lebih dulu mencegahnya. Dan alhasil, ia hanya pasrah tetapi dalam hati ia senang karena sebentar lagi skripsinya beres dan kepalanya tak akan pusing memikirkannya.

"Sekalian kirim ke email dosen ya," kata Vinka dibalas anggukan oleh Elang.

Vinka tersenyum lega, setidaknya Elang akan membereskan pekerjaannya. Bola matanya melihat ke sekeliling perpus, hingga tatapannya tertuju pada satu cowok yang berada tak jauh darinya.

Senyum manis mengembang dikedua sudut bibir Vinka dan dibalas hal yang sama oleh cowok tersebut. Gava menghampiri Vinka dan duduk di kursi panjang sebelah Vinka.

"Belum selesai?" tanyanya dan dibalas gelngan oleh Vinka.

Elang yang tersadar ada Gava disebelah Vinka pun menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Eh! Hai, Gav!" Elang ber–tos dia dengan Gava.

"Oh, jadi selama ini lo yang ngerjain skripsinya Vinka?" sela Gava seraya melirik Vinka dengan ekor matanya.

Vinka menggeleng cepat, begitupun Elang. "Enggak ko, Elang aja baru bantuin gue hari ini. Mending dia bantuin beresin, lah elo? Ngetik aja bisa diitung."

Gava mencebikkan bibirnya dan Elang cekikikan melihat tingkah keduanya. Gava menggaruk pipi kanannya yang terasa gatal. "Ya soalnya gue kan juga bikin skripsi, gak lagi nganggur."

Ravinka the Troublemaker [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang