5|January| Dear God

13 1 0
                                    

Selaras yang telah lalu, kesadaran akan eksistensi , masih disini yang tidak memiliki arti lain, selain sama dengan selamanya.

Terus hidup  dalam belenggu sebagai tumbal kelangsungan kehidupan.

Allah, bisakah? Engkau menampung tubuh rapuh itu di suatu tempat?
Disini katanya terlalu rumit di pahami tanpa luka, hanya buram dan semu belum memiliki pemahaman tentang itu.

Kerongkongan karat menelan kekecewaan yang lebih dalam

Membangunkan depresi karena sebuah hal yang persis.

Di jambak hidup untuk terluka lagi dan lagi

Untuk apa ?

Bertahan. Bernafas bersamaan dengan yang tidak mahfum apa itu keadilan .

Argumen mengatasnamakan belas kasihan.

Terluka bersama kekurangan jiwa lain, dan sialnya, di daulat sebagai pemeran utama, dan apa daya figuran atau sampingan? harus selalu dikorbankan meski dengan nyawa. Seakan nyawa seseorang bukanlah sesuatu yang berharga, demi kelangsungan dan kebaikan hidup tokoh utama. Katanya sih, pahlawan.

Pahlawan di siang bolong yang idiot, meski sari pati hidup menjadi bayaran, tak di kenang dan di abaikan.

seorangpun tak sudi untuk peduli, apalagi memahami, ew.

Tapi, jiwa . jauh di dalam sana tidak baik-baik saja. hanya berharap pada Allah yang Maha Melihat yang akan menghargainya dengan keadilan .

Ada sakit. Sendirian. kesepian. Kompilasi hal paling menakutkan.

Limit ikhlas masih sekedar fatamorgana.  tidak bisa sebaik ekspektasi . Karena adalah sang pemilik luka ,telah menghitam dihati, banyak rasa sakit ,yang kadang ingin berpulang..

Membuat hati mengeras untuk sekedar percaya lagi.

Langkah itu begitu meninginkan untuk pergi. Ke suatu tempat.  Minus memikirkan manusia-manusia durja penganut telah melakukan hal yang benar.

Yang tak acuh dengan rasa sakit.

Yang mengabaikan tangis.

Yang bersama, tapi tak akan pernah bisa mengenal

Yang selalu meninggalkan sendirian.

mengutuk rasa ini. terlalu klasik dan akrab.

hanya butuh satu .

Dear God, please save him.

Antarkan jiwa rapuh itu ke suatu tempat yang jauh, dimana belas kasihmu membuatnya  tidak perlu lagi merasa rasa sakit yang sama.

permintaan yang terlalu dahsyat.

Engkau tau semuanya termasuk luka itu.

Selamatkan dia.

Dia di ambang batas, rasanya seperti gelenyar kematian. ini terasa berlebihan. tapi jiwa itu teramat sakit.

depresi.

Hanya terjebak dua pilihan.

10 Januari 2019/4 Jumadil Awal 1440 Hijriyah

2019; The Power of Life (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang