5 tahun berlalu. Dan lima tahun itu bukan sekedar angka buta. Lima adalah makna dari detik yang di lalui dengan darah, keringat dan airmata, bertumbuh menjadi sosok bermuka beton, tersenyum saat tersakiti dan bersabar untuk banyak hal.
Terlalu banyak. Mungkin, bagi sebagian orang itu tidak memiliki banyak arti, tapi bagi kami itu adalah proses dengan penuh harapan mendambakan bingkai kemenangan dunia dan akhirat yang masih dalam pengharapan.
Kami tak punya lagi apapun melainkan Tuhan. Seperti hari ini saat matahari mulai muncul di peraduan, terpaksa kami sambut dengan tangisan yang sekiranya bisa sedikit membuyarkan tekanan yang menghimpit.
Wahai Allah, Tuhan segenap alam.
Aku tau kau Maha Melihat dan Mendengar, kau tau kesusahan kami saat ini, sungguh kami buntu dengan keadaan ini, memandang tiada jalan kecuali dengan pertolonganmu, hilangkanlah penderitaan ini, kesusahan ini dan kesakitan yang tak berujung ini.Kapankah kiranya pertolonganMu dan kemenangan atas kami kan terjadi? Seperti Engkau menolong Ayyub? Tunjukanlah titik terang itu, keluarkanlah kami dalam kegelapan ini dengan kuasaMu. Sungguh, kami ini hanyalah makhluk tak berdaya, upaya kami terbatas, kau tau melebihi kami, bebaskanlah kami.
Give a freedom!
18 July 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
2019; The Power of Life (COMPLETED)
PoetryHanya untaian kata untuk mengungkapkan rasa, karena hanya seorang manusia yang tak bisa terlalu banyak merasa, ia akan meledak. jadi ini adalah kata dengan latar belakang berbagai perasaan. meski belum mampu menggambarkan, setidaknya ia mampu sediki...