Ayah...
Maafkan aku yang hanya bisa menatap dalam diam meski aku tau bebanmu begitu berat, tangunganmu lebih besar dari yang dapat aku bayangkan dengan otak ku yang terbatas.
I'm nothing. Aku belum bisa apa-apa selain melantunkan do'a terbaik untuk mu dunia dan akhirat, menyemangati mu untuk melangkah melawan dunia yang keras menguras tenangamu, tidak mau ambil pusing pada kerutan yang semakin banyak di wajah sabarmu.
Aku tidak bisa apa-apa. Inikah rasanya luka melihat orang yang kita sayangi berjuang sendirian dan kita hanya menjadi penonton.
Untuk Ayah di seluruh bumi, yang memperjuangkan yang terbaik untuk anaknya dengan darah, keringat dan airmata.
Aku menulis ini dengam tangisan, dalam benak aku tau jasa seorang Ayah tidak akan terbalas dengan seluruh semesta kecuali surga. Surga adalah balasan pantas untuk mu Ayah.
Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan.
Kita sama-sama menunggu di penghujung hari, berharap pada janji Allah, percaya pada Allah bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Aku harap kita bisa sama-sama menikmati hari kemenangan. Bahagiaku adalah bahagia kalian, maka aku tak ingin berduka.
Semua ini untuk kalian, semoga tidak ada yang berubah dengan pergantian masa. Kini aku bisa merasakan cinta kedua orang tua yang begitu besar. Ayah adalah pahlawan yang selalu menelan semuanya sendirian. Menanggung sakit sendirian. Diamnya Ayah memikirkan banyak hal, Diamnya Ayah adalah kepedulian.
Aku memohon pada Allah, izinkan aku untuk melalui aku , Allah memberikan kedua orang tuaku kebahagiaan. Kebahagiaan yang sebenarnya, euphoria di masa tua mereka..
Ya Allah, permudahkanlah urusan dunia dan akhirat kami, berilah kami rezeki dari arah yang tak di sangka-sangka, badai ini pasti berlalu bersama segala kesulitan hidup.
Kelak, biarkan Ayah untuk menegakkan punggungnya yang tak lelah bekerja menantang hujan dan panas. Biarkan Ayah menikmati hidupnya dengan shalat dan ketenangan, aku sangat menyanyangi Ayah..
Aku tidak ingin Ayah susah, tapi semua ini untuk Ayah. Aku hanya ingin memberikan kehidupan terbaik di masa tua Ayah, karena kalau aku tidak berani keluar dari zona nyaman, Ayah tetap harus bekerja dan kalau aku susah Ayah juga akan menanggung luka karena cinta seorang Ayah begitu besar.
Aku akan berusah untuk tidak mengecewakan Ayah. Kelak, pendampingku meraih surga, harus pilihan Ayah. Harus mencintai Ayah dan Ibu. Semoga dunia tidak menutup mata hati ku dari cinta Ayah dan Ibu.
Aku tumbuh dari darah , keringat dan airmata kedua orang tua ku, semoga aku bisa menjadi harapan mereka. Kebahagiaan mereka sehingga mereka bisa tenang sampai ke surga firdaus.
Jika suatu saat aku lupa diri, semoga aku menemukan tulisan ini dan bertobat. Mengingat saat tulisan ini di tulis aku menangis sendirian, tanpa daya hanya melihat Ayah berjuang sendirian, berharap pertolongan Allah yang seseungguhnya amat dekat itu datang.
13 July 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
2019; The Power of Life (COMPLETED)
PoetryHanya untaian kata untuk mengungkapkan rasa, karena hanya seorang manusia yang tak bisa terlalu banyak merasa, ia akan meledak. jadi ini adalah kata dengan latar belakang berbagai perasaan. meski belum mampu menggambarkan, setidaknya ia mampu sediki...