12|Maret|Apa bedanya?

2 1 0
                                    

Di keheningan malam yang berbeda namun memiliki rasa sakit yang sama, klasik.

Keluhan yang sama, masalah yang sama, dan kesedihan yang sama.

Apa bedanya?

Sejenak aku heran. PertolonganMu yang belum sampai ataukah otak ku yang loading lambat untuk memahahami segalanya?

Hanya padaMu aku bisa berbicara, Kau pun tau itu. tentang kerasnya dunia dan kebingunganku. Nope, aku tidak akan menyalahkanMu lagi akan segalaNya. Aku bukan ABG labil lagi yang dengan konyolnya menyalahkanMu dalam posisi tidak mengenalMu sama sekali.

Si bodoh itu.

Ah, sekarang juga masih sama bodohnya.

Apa bedanya?

Kau telah memberi aku segalanya. Yang aku butuhkan. NikmatMu tak akan pernah mampu ku data satu persatu. Kau memberiku anugrah dan karunia bernama kehidupan sebagai khalifah pewaris bumi.

Tapi, apa bedanya?

Aku tetap bodoh. tidak bisa memanfaatkan hidup yang Kau beri dengan maksimal, tidak bisa melakukan sesuatu yang terbaik untuk karunia yang Kau beri ini..

Aku sebenarnya sudah merasa cukup akan semua yang Kau beri padaku, terlalu banyak tak terhingga dan bahkan semua itu kebanyakan tanpa pernah aku meminta..

Tangan ini..

Mata ini..

Dan semuanya--sempurna.

Membuat aku malu jika harus meminta lebih. Jika aku meminta apa sama dengan aku tak bersyukur?

Tapi, manusia tidak akan pernah merasa cukup begitu pula dengan aku, manusia tidak pernah tahu diri, manusia serakah, manusia banyak maunya, manusia itu luar biasa bodoh. Begitupula aku .

Aku tetap merasa kekurangan padahal aku diciptakan dengan sebaik-baiknya.

Aku sadar akan hal itu. Tapi, untuk apa Kau punya sifat Maha Pemberi jika manusia berdosa jika meminta?

Kau di sifati demikian karena meminta adalah fitrah manusia.

Bahkan, Kau senang bukan akan hal itu? Jika tidak mana mungkin Kau repot-repot turun ke bumi di sepertiga malam dan mengatakan 'Adakah hambaKu yang meminta? Akan ku kabulkan'

Jadi, sebelumnya aku ingin mohon ampun jika permintaanku kurang berkenan, aku takut Kau marah, karena aku pun mahfum karena Kau Yang Maha Tahu itu sebenarnya tau apa yang terjadi padaku, Kau tau masalahku, bahkan Kau tau apa yang mendalangi semuaNya.

Jadi, Aku mohon ampun. Tolong jangan catat sebagai dosa bentuk kepolosanku ini.

Aku tak tau lagi kemana harus ku bagi segala keluh kesah, memang benar kataMu, manusia itu memang makhluk yang selalu berkeluh kesah.

Engkau tau siapa aku lebih dari siapapun. bagaimana hidupku dan segala kebodohan serta dosaku. Dan itu mungkin membuatmu geram, bagaimana tidak?

Engkau yang telah memberiku kehidupan ini cuma-cuma dengan segala kesempurnaan yang aku miliki.. akal, indra, alat gerak... semuanya. Tapi aku sama sekali tidak menghargai itu.

Aku terlalu memandang rendah diri, bahkan memusuhi.

Aku membenci diriku sendiri. Ya, itu aku.

Aku akui itu.

Kau memang telah memberiku banyak, dan aku cukup sadar dan malu untuk meminta lagi dan lagi padaMu. Tapi aku tak tau harus meminta pada siapa kalau bukan padaMu, karena semuaNya adalah milikMu, segala sesuatu terjai atas kehendakMu. Apakah pantas aku meminta pada yang lain?

2019; The Power of Life (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang