32. Oktober | Place i called home

2 1 1
                                    

Tentang keberagaman.

Tentang cerita.

Dari latar yang berbeda.

Aku mulai mencintai semuanya. Tentang aroma hujan, tentang sepi di jam 4 subuh, tentang lelah mengayuh kaki, tentang baru yang tidak terasa asing.

Aku merasakan puncak ketenangan.

Aku tidak akan lagi berprasangka tentang bom waktu yang bisa saja tengah dirakit untuk menghancurkan diriku demi menemukan siapa aku.

Bahwa detik ini aku memproklamasikan ketenangan ini adalah seperti bau mimpi yang menjadi kenyataan dengan begitu apik lengkap dengan susunan materi yang seakan seperti bidak yang diatur.

Begitu indah.

Indah yang serupa nikmat yang tak akan terbayarkan dengan apapun.

Puncak dimana aku bisa merasakan Allah begitu dekat.

Ketenangan yang tak perlu aku cari dengan susah payah..

Ah, aku merasa memiliki segalaNya.

Adalah tentang Allah dan karunia.

Aku bersyukur atas segalaNya.

Tentang dipertemukan takdir atas orang-orang yang kerap hanya ku gambarkan dalam imajinasi, seperti mimpi dikala hujan..

Penuh rahmat..

Cerita saling menguatkan, cerita tentang fitnah, cerita tentang menerima ketentuan Allah dan mencintai keputusannya..

Aku merasakan ini tempat ku, apa yang aku cari selama ini, ini seperti rumah yang begitu nyaman, yang membuatku betah selamanya, seperti aku telah mengembara lama dalam kekosongan dan bertanya-tanya dan akhirnya aku sampai....

Disini..

Ditempat ini.

Aku mencintai diriku, aku mencintai hidupku, aku mencintai segalanya..

Sungguh indah..

Tidak..

Sangat indah..

Disinilah tempat yang selalu aku pertanyakan..

Dimanakah gerangan..

Ini adalah jawaban terindah..

5 Oktober 2019

2019; The Power of Life (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang