30. Oktober | me vs universe

3 1 0
                                    

Aku ingin menyalahkan semesta, tapi ia membela diri bahwa ia tidak tahu menahu apapun melainkan berdzikir menunaikan titah Rabb-Nya..

Terbersit ingin ku salahkan Allah akan guratan nasib, tapi akal sehat ku kembali menyelamatkanku dari kesesatan.. Maha Benar Allah, mustahil untuk salah.

Aku juga menyalahkan "mereka" tapi mereka telah melakukan yang terbaik yang mampu mereka usahakan. Mereka juga tidak tau tentang detik selanjutnya, apakah dunia berkonspirasi untuk membantu atau malah menyediakan rangkaian rintangan yang padu. Kami adalah sama, yang kerap kali terkejut akan deburan nasib yang unpredicted selayaknya ombak menerjang karang tiba-tiba.

Dan kami hanya bisa tau satu hal ; sabar akan segala keputusannya, meski di balut drama keluhan dan airmata.

Terakhir, aku melihat diriku. Dan Firman Allah terngiang tentang nasib. Bahwa Allah, tidak akan pernah mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah dirinya sendiri.

Terpekur.

Kekurangannya di aku.

Bukan yang lain.

Hanya ada aku dan pertanggungjawaban atas semua yang ku putuskan dan pilih dalam nafasku.

Sekarang, solusinya..

Apa yang harus aku lakukan untuk mengubah semua ini?

Mengubah keterbatasan menjadi bebercukupan..

Mengubah keluh kesah menjadi action..

Aku hanya belum menemukan jalan.

Ya Allah berikan aku jalan, untuk keluar dari tekanan kemiskinan, miskin hati, akhlak dan ilmu..

Hanya Allah yang tau keluh kesahku..

11 September 2019

2019; The Power of Life (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang