Circle..
Masih dongeng yang sama
tentang poor fairytale..
lingkaran itu masih mengitari sekitarku,
menggurungku dalam nestapa berkepanjangan
ketika untaian kata ini terurai dengan kacau
adalah suara dari detik yang menyuarakan rasa sakit akan kekecewaan, bahwa omong kosong setara dengan luka menganga tersiram garam
memangnya apa yang aku harapkan?
Kebodohan klasik manusia
Adalah ketika mengharapkan manusia..
Durjana dan rendahan...
Inginku berdiri di kaki sendiri, sehingga tak perlu lagi memohon minta di topang,
Kenyataan aku selemah itu..
Lebih menyakitkan dari apapun..
Dimanakah nurani?
Semua bukan untuk ku sendiri..
Sama sekali tidak!
Tapi kenapa?
Ini bukan tentang tak mampu,
Melainkan tak mau.
Aku hanya bercerita pada tarian kata,
Hanya itu..
Sejak lama...
Tentang pengabaian dan di jadikan nomor sekian, entah bagaimana aku bisa merasa bahwa aku tidak sendirian?
Diriku, hanya implementasi, aku sebenarnya subjek tapi lagi dan lagi di kambing hitamkan sebagai objek.
demi ego sendiri..
Demi menyelamatkan diri sendiri dari tanggungjawab yang kerap terlalaikan..
Belum keluar wicaraku, sudah bungkam dengan pukulan realitas yang menuntut aku mengerti dan terus mengerti,
Aku hanya diminta selalu mengerti..
Mengerti akan banyak hal yang terkadang aku ingin lari darinya,
Sungguh aku tidak menuntut sempurna.
Tapi , bisakah sedikitr menggunakan nurani dan memperlakukan aku dengan kasih sayang?
selalu di bohongi.
Aku terlalu tau pada banyak hal..
Dan itu bukan sesuatu yang baik.
Terkadang.
Aku ingin bebas...
Bebas dari lingkaran ini...
Kenapa disaat terberat seperti ini, kalian selalu meninggalkanku?
Selalu membiarkanku sendirian melawan ketakutan akan hari esok.
Semua sibuk akan diri sendiri..
Memikirkan diri sendiri..
Dan mengabaikan aku sendirian,
Terpuruk pada sisi dunia yang gelap..
Kedinginan, ketakutan, cemas dan kesepian..
Pertahanan ku roboh..
Kenapa terlalu kejam padaku?
Kenapa?
Kenapa?
Kesedihan ini bukan sesuatu yang baru, adalah lama..
Dan semakin bertambah setiap harinya,
Bahkan telah membusuk menjadi nestapa yang membunuh..
Membunuh secara perlahan
Hingga ingin mati rasanya..
Segumpal darah itu terlampau sakit..
Kekecewan yang mendalam..
KAMU SEDANG MEMBACA
2019; The Power of Life (COMPLETED)
PoetryHanya untaian kata untuk mengungkapkan rasa, karena hanya seorang manusia yang tak bisa terlalu banyak merasa, ia akan meledak. jadi ini adalah kata dengan latar belakang berbagai perasaan. meski belum mampu menggambarkan, setidaknya ia mampu sediki...