Sungguh, manusia itu tidak bisa mengatakan dia beriman jika belum datang ujian.
Analogi ujian laksana api yang membakar dua buah batu. Jika hangus yang satu, maka itu batu bara.
Tetapi, apabila kuat. Maka itulah permata.
Wahai hati yang tak berhenti berbuat keji dan rendahan.. jangan engkau tergesa-gesa.. Tuhanmu hanya ingin memberimu pelajaran, tugasmu dengan anugrah akal pikiran itu adalah merenungi hikmahnya dan mengubah ke stagnanan mu dalam menjalani hidup.
Keluar dari monokrom keluh kesah dan fatamorgana angan terhadap dunia.
Tuhanmu tidak ingin mendzolimimu.
Melainkan mengujimu, apakah kau hanya batu bara ataukah kaulah permata?
Kemarin boleh hari terburuk bagimu, kau gagal, putus asa , kecewa dan terluka. Tapi hari ini, masih dalam bingkai harapan. Kau bisa berdo'a untuk meminta Tuhanmu membantumu untuk merubah segalanya.
Bukankah, Tuhanmu tak suka manusia yang berpangku tangan, hanya pasrah tanpa pernah mencoba, terlalu benci dengan kenyataan dan larut dalam ke putusasaan.. tak percaya lagi pada Tuhan dan Kebesarannya?
Bahkan Tuhan langsung berfirman, Dia enggan mengubah nasib suatu kaum jika bukan inisiatif kaum itu sendiri?
Dan Tuhan is the key for Everything beause The Lord is Everything that.
Kesedihan hari ini, bisa saja jadi bahagia esok hari. Kata sebuah lirik lagu.
Bukankah kau tau, dear.. segala sesuatu itu memiliki masanya? Dunia itu fana untuk meminta sesuatu yang abadi tuk kau miliki, 'milikmu' itu kenyataannya adalah partikel semu.. termasuk oksigen.
Nafasmu bukan milikmu, apalagi yang lain.
Jika hari ini kau merasa loser, besok bisa saja kau winner. Tuhan kadang membuatmu menunggu, hanya untuk menjadikanmu mulia.
Kalau menghabiskan detik dengan keluh kesah dan kutukan, kapan memperbaiki hidup? Padahal do'a yang di panjatkan berbanding terbalik dengan amalan dan akhlak. Bagaimana Allah harus percaya dan menyegerakan permohonanmu?
Kau yang bodoh dan hanya pandai menyerapah..
Kau yang sombong. Merasa 'pantas' padahal yang kau hadapi Maha Tau yang Tersembunyi dan Tampak.
Ini semua tentang kau. Bukan tentang mereka. Bukan tentang berapa banyak penderitaan yang pernah kau alami, berapa banyak luka yang kau dapat tapi tentang Allah yang sampai saat ini belum percaya untuk memberi apa yang kau do'akan.. karena Allah itu pasti mengabulkan segala do'a. Jadi, Allah tidak ada jalan menolak kecuali untuk kebaikan kau sendiri.
Allah Maha Tau, tidak peduli kau dengan arogan memprotesNya. Maha Sabar untuk tidak murka ketika kau merutuki nasib yang Allah gariskan. Tak cukupkah Allah Maha Tau dan tidak pernah mendzolimi hambaNya membuat kau percaya wahai hati busuk?
Berhentilah berkeluh kesah dan jangan mengharapkan dunia keterlaluan. No more dreamlah kalau berhubungan dengan dunia, bisa jadi mau lebih duluan daripada impian itu terwujud. Dunia hanya persinggahan, right?
Bukannya hidup terlalu singkat?
Kau memiliki hidup sendiri. Takdirmu Allah yang menentukan, kuy! Percaya pada Allah dan mohon padaNya..
Jika bukan hari ini..
..besok
Lusa..
Setahun..
Atau di akhirat sekalipun..
Allah tidak akan menyia-yiakan orang-orang yang berbuat baik.
26 February 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
2019; The Power of Life (COMPLETED)
PoetryHanya untaian kata untuk mengungkapkan rasa, karena hanya seorang manusia yang tak bisa terlalu banyak merasa, ia akan meledak. jadi ini adalah kata dengan latar belakang berbagai perasaan. meski belum mampu menggambarkan, setidaknya ia mampu sediki...