Malam ini aku menangis. Menangiskan tentang takdir yang masih tak mau ramah padaku.
Menangiskan tentang garis hidup yang telah di tentukan untuk ku memang tak bisa ku terima dengan satu kedipan mata , butuh proses yang panjang agar yang tersisa hanya ikhlas.
Dan ketakutan menjadi nama lain dari bayanganku, terus mengikuti ku kemanapun aku pergi, menghantuiku dengan kemungkinan terburuk.
Penantian panjang, apakah mimpi ku benar di penghujung malam ataukah gelap ini masih panjang untuk bertemu fajar? Aku kehilangan mimpi. Butuh waktu untuk mengobati hatiku yang terluka karena ketakutan dan khawatir .
Aku tertekan. Tapi tak mampu mengeluarkan sebuah kata, karena tidak ada satu orangpun yang pantas di salahkan disini, semua sudah melakukan yang terbaik.
Takdir hanya tak ramah.
Aku baru merasakan detik lebih lama dari biasanya, menyiksaku dalam ketakutan dan praduga, akan keputusan Allah yang penuh kejutan .
Tidak ada seorangpun yang tau. Apakah mimpiku hanya akan menjadi mimpi ataukah nyata.
6 July 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
2019; The Power of Life (COMPLETED)
PoetryHanya untaian kata untuk mengungkapkan rasa, karena hanya seorang manusia yang tak bisa terlalu banyak merasa, ia akan meledak. jadi ini adalah kata dengan latar belakang berbagai perasaan. meski belum mampu menggambarkan, setidaknya ia mampu sediki...
