Suzy seorang wanita single parents yang harus berjuang demi mendapatkan hati sang anak, lika liku kehidupanya yang berusaha untuk meyakinkan sang untuk untuk tetap bersamanya
mampukah Suzy mempertahankan sang anak u tuk berada di sisinya?
Sehun baru saja selesai menjenguk salah satu rekan bisnisnya yang dirawat dirumah sakit akibat kecelakaan mobil, ia berjalan seorang diri dilorong karena Jongin harus kembali terlebih dahulu sekitar lima belas menit yang lalu. Langkah kaki pria itu terdengar sangat jelas dilorong rumah sakit hingga ia berhenti didepan pintu lift
Hingga pintu itu terbuka memunculkan sosok yang sudah hampir satu minggu terkahir menghilang tanpa kabar, Bae Suzy
Dengan pakaian pasien, wajah pucat dan botol infus yang tergantung membuat bola matanya membulat sempurna. Mungkinkah Suzy selama ini dirawat dan menyembunyikan semuanya pada orang-orang terdekat?
"Su...Suzy".
Suzy sama terkejutnya, ia tak menyangka dapat bertemu dengan Sehun disini terlebih keadaanya sekarang pasti membuat Sehun bertanya-tanya
Sehun melangkah memasuki lift dan memencet tombol dengan mata tetap tertuju pada Suzy yang masih membalas tatapanya, pintu tertutup dan lift bergerak turun sampai lantai dasar. Tatapan mengintimidasi diberikan oleh Sehun pada Suzy
Mereka berdua duduk dibangku taman rumah sakit, banyak pasien yang sedang menikmati udara bebas disini serta beberapa perawat yang setia menjaga pasienya. Sehun menatap Suzy yang memilih untuk melihat pemadangan didepanya, seorang nenek renta dikursi roda yang didorong oleh anaknya
"tolong jangan beri tahu siapapun kalau aku berada disini" ucap Suzy dengan suara lirih.
Sehun menatap miris Suzy, wajah wanita itu benar-benar pucat dan ia juga baru sadar bahwa tubuh Suzy sangat kurus sepertinya berat badanya turun drastis dari terakhir kali mereka bertemu
"sebenarnya kau ini sakit apa?" tanya Sehun hati-hati.
Suzy menitihkan air matanya, suara isakan ia tahan agar tak terdengar semakin menyedihkan satu hal yang dapat Sehun tangkap bahwa Suzy mengidap penyakit yang serius
"jika aku mengatakannya padamu apa kau akan merahasiakanya?".
Sehun mengangguk ragu
"kanker paru-paru" jawab Suzy lirih.
Mata Sehun begitu panas seketika seperti ada ratusan bawang didepanya, mata elang itu memerah menahan genangan air yang siap tumpah dari dalam wadahnya ditambah dengan suara isakan Suzy meski suaranya kecil tetap saja Sehun dapat mendengarnya
"sel kanker dalam tubuhku sudah meluas karena itu aku harus menjalani pengobatan".
"kenapa kau merahasiakanya Suzy, kau tahu bahwa semua orang perduli padamu".
Suzy menyeka air matanya
"karena mereka menyangiku aku takut membuat mereka sedih, aku tidak mau keberadaanku nanti hanya akan menjadi beban bagi mereka" ujar Suzy.
Sehun menguatkan dirinya sendiri dengan menahan air matanya dan juga menyembunyikan kesedihanya ia menarik Suzy kedalam pelukan hangat mencoba memberikan kekuatan paa wanita yang ia sayangi ini hingga suara isakan Suzy semakin terdengar dalam pelukan Sehun
"jika kau ingin menangis, menangislah Suzy" ujar Sehun sembari mengusap kepala Suzy.
Sehun membantu Suzy menuju kamarnya dengan cara memapah, saat mereka hendak masuk menuju kamar, dari ujung lorong sosok Jungkook berdiri dengan wajah bingung sekaligus terkejut ia baru saja kembali dari studionya terlihat jelas pakaian pria itu yang masih menggunakan kemeja dan juga celana ripped jeans
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.