Melamun mungkin adalah pekerjaan baru Suzy selain menjadi seorang photographer karena seharian ini ia hanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong, pakaian pasien masih ia kenakan membiarkan angin sore menerpanya tidak perduli bahwa dirinya begitu lemas untuk menggerakan kaki-kakinya. Jangan tanyakan dia dimana yang jelas taman di rumah sakit, tempat favoritnya
Jinyoung berlari dari lobby rumah sakit sampai diambang pintu yang mempertemukan antara taman dengan lorong dalam rumah sakit, ia melihat sosok ringkih yang tengah duduk seorang diri membelakanginya
Ia sudah tahu semua mengenai Suzy dari Sehun yang terpaksa menceritakanya karena Jinyoung mendesaknya, setelah konferensi pers tadi ia menyempatkan diri untuk mendatangi Sehun seraya berbincang dan semua rahasia Suzy yang selama ini ia tutupi terbongkar
Pria degan wajah sempurna itu berjalan, berdiri didepan Suzy yang masih setia melamun
"sedang apa kau disini?" tanya Jinyoung.
Suzy mendongak lalu tatapanya turun mengikuti tubuh Jinyoung yang berojongkok dihadapanya, mantan suaminya tersenyum tangannya terulur menggenggam tangan Suzy yang tertusuk selang infus menepuk-nepuknya pelan
"kenapa kau tidak menceritakan semuanya padaku? Kau membiarkan dirimu susah sendiri Suzy" ucap Jinyoung.
Suzy menyiritkan keningnya tidak mengerti apa yang Jinyoung katakan
"Jinyoung a...ap,-".
"sudahlah lupakan saja" kekekhnya.
Suzy jadi ingat apa yang ingin ia bicarakan pada mantan suaminya ini, ia ingin meminta Jinyoung membiarkanya menghabiskan waktu bersama dengan Hyunjin tanpa bayang-bayangnya setidaknya sampai waktunya tiba barulah ia akan sepenuhnya memberikan Hyunjin pada Jinyoung
"Jinyoung bisakah aku meminta sesuatu padamu?" tanya Suzy.
"kau ingin apa? Katakan saja".
"biarkan aku menghabiskan waktu bersama Hyunjin tanpa dirimu, biarkan aku dan Hyunjin bersama Jinyoung kumohon" lirih Suzy.
"begitu menyakitkan ketika ia bersamaku tapi fikiranya selalu tertuju padamu, aku tahu aku memang egois tapi aku benar-benar membutuhkan Hyunjin disisiku Jinyoung. Aku bahkan sudah memiliki rencana untuk berlibur bersama tapi semua itu sepertinya hanya keinginan belakaku karena itu tolong biarkan Hyunjin bersamaku untuk sementara waktu" Suzy menitihkan air matanya.
"maafkan aku Suzy sepertinya akulah yang egois disini, merusak hubungan antara ibu dan anak kumohon maafkan aku. Selama ini aku selalu menyakitimu bahkan rasa bersalahku semakin menjadi-jadi ketika tahu kalau kau memiliki penyakit yang selama ini kau tutupi".
Tubuh Suzy seketika membeku, ia langsung menyingkirkan tanganya pada genggaman Jinyoung. Jadi maksud perkataan pria ini tadi adalah mengenai penyakitnya
"aku mengetahui semuanya Suzy, jika saja waktu bisa diputar kembali maka aku tidak akan menyia-nyiakanmu saat itu aku benar-benar menyesalinya kau seperti ini karena aku. Pola hidupmu berantakan dan kau sempat depresi karenaku aku benar-benar minta maaf Suzy" Jinyoung sama terisaknya.
Suzy melihat betapa terpukulnya Jinyoung saat ini, posisi mereka masih sama tidak berubah membuatnya kembali menggenggam tangan pria itu
"sudahlah Jinyoung lagi pula aku sudah memutuskan untuk memberikan hak asuh Hyunjin padamu nanti, aku tidak apa-apa semua sudah terjadi kau tetaplah ayah sah dari anaku. Aku sudah memaafkanmu sejak lama jadi berhentilah menangis".
"Suzy" Jinyoung mendongak melihat senyuman yang diberikan oleh Suzy disela-sela tangisanya.
Wanita itu menghapus air mata Jinyoung
"berjanjilah padaku setelah hak asuh jatuh seutuhnya padamu, tolong jaga Hyunjin dengan baik jadilah ayah seperti apa yang dia inginkan dan jangan membuat kesalahan untuk kedua kalinya".
"hmm aku berjanji Suzy".
Suzy tersenyum tanganya ditarik oleh Jinyoung hingga mereka saling berpelukan dengan Jinyoung menegapkan tubuhnya sedikit agar mampu mensejajarkan dirinya pada Suzy, pelukan ini sudah lama tidak mereka rasakan sepertinya mereka bagaikan kembali pada masa-masa dimana mereka menjalin hubungan dulu
---***---
Entah kenapa Hyunjin begitu keras kepala menurut Sehun, ia mendatangi anak itu yang memaksa untuk mencari Jinyoung setelah konferensi pers berlangsung. Kedua paman dan bibinya kewalahan menahan Hyunjin yang bersih keras ingin menemui Jinyoung
"diamlah disini dan tunggu kabar dari ibumu, jangan membuat semuanya semakin rumit" pekik Taehyung.
"menunggu ibu untuk apa? Untuk melarangku bertemu dengan ayah lagi begitu?".
"Hyunjin turuti saja apa kata pamanmu" sahut Sehun.
"kalian ini kenapa selalu saja ingin memisahkan aku dengan ayah? Kau lihat dia sudah memberikan keterangan lalu apa lagi yang kalian khawatirkan hah?".
"kau tidak akan mengerti! Tolong jangan hancurkan semua yang sudah ibumu lakukan demi melindungimu Hyunjin" sahut Jungkook.
"melindungiku dari apa? Yang ibu lakukan hanyalah menghindar dan bersembunyi, dimana dia ketika semua orang berkomentar buruk mengenai aku dan dirinya? Apa dia melakukan sesuatu? Bukankah dia pergi untuk bersembunyi? Sudah cukup aku terkurung diantara kalian semua yang selalu mengekangku!".
"hentikan Hyunjin!" pekik Sehun yang sudah kesal.
"kau tidak tahu apa yang sudah Suzy lakukan untukmu selama ini".
"hyung!".
TBC~
Hakimi saja Hyunjin iya hakimi wkwk
Jangan lupa vote dan komen ya chinggu
Makasih 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SON [HHJ & BSZ] ✅
FanfictionSuzy seorang wanita single parents yang harus berjuang demi mendapatkan hati sang anak, lika liku kehidupanya yang berusaha untuk meyakinkan sang untuk untuk tetap bersamanya mampukah Suzy mempertahankan sang anak u tuk berada di sisinya?