Sehun menahan langkahnya untuk pergi dari tempat itu karena ia penasaran apa yang sedang dilakukan oleh Jinyoung dan Suzy di cafeteria kantor berdua seperti ini, ia belum mengetahui berita mengenai tertangkapnya sosok Jinyoung di apartemen Suzy semalam karena memang ia jarang membuka portal berita mengenai artis-artis dinegaranya
"kenapa kau sangat cemas? Itu hanya aku Suzy tenang saja lagi pula mereka belum tentu percaya jika foto yang semalam paparazi ambil adalah diriku kecuali memang karena kau mengkhawatirkan aku" ucap Jinyoung.
Suzy berdecih ia memutar bola matanya menahan rasa kesalnya pada pria dihadapannya ini
"kau selalu seperti ini tidak pernah berubah, selalu menganggap mudah" ucap Suzy dengan ekspresi lelah.
"kenapa, kau takut jika indetitasmu dan Hyunjin tercium oleh publik? Hyunjin itu adalah anakku mereka pantas mengetahui kebenaranya Suzy".
"apa? Kau ingin indetitas Hyunjin diketahui oleh publik begitu? Tidakkah kau sadar apa yang kau katakana itu Jinyoung? Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan Nayeon dan anakmu jika mereka tahu bahwa kau memiliki anak selain darinya? Lalu apa kau ingin jika semua orang beranggapan jika Hyunjin pantas diterima publik begitu? Kau harus tahu bahwa tidak semua orang akan menyukainya dan aku tidak ingin orang-orang membicarakan hal buruk mengenai Hyunjin aku tidak mau" ucap Suzy dengan suara lirih bahkan satu tetes air matanya jatuh keatas meja membuat Jinyoung tersentak.
Jinyoung menggenggam lengan Suzy, bukan itu yang ia inginkan ia hanya ingin jika penggemarnya dapat menerima keberadaan Hyunjin yang selama ini tersembunyi
"bukan seperti itu Suzy, maafkan aku" ucap Jinyoung.
Suzy hanya diam menunduk sibuk menghapus air matanya dengan sebelah tangan yang masih bebas sementara ditempat lain Sehun melihat semua kejadian itu dengan mata dan kepalanya bagaimana tatapan Jinyoung kepada Suzy, seperti masih ada rasa cinta disana. Pria berjas hitam itu melanjutkan langkahnya sudah cukup ia melihat kejadian dihadapanya itu
---***---
Hyunjin dipilih oleh guru tarinya untuk membawakan tarian secara berpasangan dan hasilnya diambil dari undian dan ia harus berpasangan dengan nomor yang sama, ia melihat sekitar disekelilingnya semua teman-temannya nampak sibuk dengan pasangan mereka masing-masing hanya ia saja yang masih belum bertemu dengan teman duet tarinya. Dengan sabar ia menunggu pasangannya datang sampai seorang gadis dengan rambut sebahu berdiri dihadapanya membuat dirinya segera mendongakan kepalanya
"kau?" kejut Hyunjin.
"nomor tiga? Apa kau nomor tiga?" ucap Ryujin gadis dengan rambut sebahu itu.
Ryujin melihat secarik kertas yang Ryujin pegang disana bertuliskan angka tiga membuat Hyunjin mengangguk, suasana hening diantara mereka benar-benar membuat Ryujin tidak nyaman karena sejak tadi pria disebelahnya hanya fokus dengan laptop serta lagu-lagu yang ia putar
"Hyunjin" panggil Ryujin.
Hyunjin segera menoleh kesebelahnya dimana Ryujin hanya menatapnya dengan wajah yang sulit diartikan
"kenapa?" tanyanya singkat.
"hmm bagaimana kabar ibumu?" tanya Ryujin yang bingung harus mengatkan apa.
"dia baik, kenapa? Ada apa memangnya menanyakan kabarnya? Itukan bukan urusanmu" ujarnya.
Ryujin mendesis
"memang bukan urusanku, tapi aku hanya ingin menanyakannya saja memang salah".
Hyunjin tak membalasnya lagi ia langsung mengalihkan pembicaraanya dengan memberitahu jika ia sudah menemukan ide untuk gerakan tari nanti
"ah bagaimana jika kita membawakan unsur hip hop? Kaukan ahli dalam tarian hip hop".
Ryujin menghela nafasnya pria dihadapanya ini benar-benar menyebalkan menurutnya bahka Ryujin ingin sekali memukul kepala pria itu
"terserah padamu saja aku akan ikut" balas Ryujin malas.
---***---
Selama dirumah Suzy terus mengatur pernafasanya, ia sudah berencana untuk menjalani rawat inap dirumah sakit dalam beberapa hari kedepan. Suzy sendiri sudah meminta suadara-saudaranya untuk membantu dirinya berbohong pada Hyunjin
Perawatan menggunakan radioterapi serta kemoterapi benar-benar menyusahkan menurutnya karena tubuhnya jadi lebih cepat lelah dan juga rambutnya mulai menipis akibat kerontokan yang ia alami sebagai efek samping pengobatan
Sembari menyesap rokoknya wanita itu sangat fokus dengan laptop dipangkuanya karena hasil foto-foto yang ia ambil belum semuanya selesai di edit serta ia masih harus menyeleksi kembali foto mana yang bagus untuk dijadikan sebagai cover utama pada outlet perusahaanya
"ayo masuk" ujar Hyunjin yang berhasil membuat Suzy sedikit terkejut.
TBC~
Aku up skrng karena paket aku menipis wkwk saking gabutnya di rumah kuota di pake buat nontonin fancam2
Bsk aku harus cek darah mungkin kalopun aku up nunggu plng dari dokter oke
Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SON [HHJ & BSZ] ✅
FanfictionSuzy seorang wanita single parents yang harus berjuang demi mendapatkan hati sang anak, lika liku kehidupanya yang berusaha untuk meyakinkan sang untuk untuk tetap bersamanya mampukah Suzy mempertahankan sang anak u tuk berada di sisinya?