35

986 205 68
                                        

Semua mata tertuju pada Sehun yang tiba-tiba saja memotong perkataan Hyunjin dengan nada tinggi, baiklah ini seperti bukan Sehun yang biasa mereka semua kenal. Wajah dingin yang biasa ia tunjukan pada semua orang tercetak jelas serta sorot matanya yang menajam menatap Hyunjin membuat pria remaja itu menatapnya nyalang

"hyung!".

"kau fikir Suzy melakukan semua ini untuk siapa? Kali ini kau sudah keterlaluan, kau tidak tahu bagaimana perjuangan ibumu selama ini demi bisa membesarkanmu sampai sekarang. kau tidak tahu saja siapa pemeran antagonisnya disini Hyunjin" Sehun berucap dengan langkah pelan menuju kearah Hyunjin.

"tidak hyung jangan!" sahut Taehyung.

Sehun menyentuh dada Hyunjin dengan jari telunjuknya, wajah ramahnya hilang sudah

"dia harus tahu siapa yang jahat disini, ibunya atau ayahnya".

Hyunjin semakin menatapnya tidak suka

Sana mencoba menenangkan Taehyung yang merasa gusar, bagaimana jika Suzy memarahinya lagi dengan masalah ini

"Jinyoung tidaklah sebaik yang kau fikirkan, wajah polosnya itu hanya topeng untuk menutupi seberapa jahatnya dia. Tega meninggalkan istrinya yang tengah mengandung hanya demi wanita lain yang juga mengandung anaknya tidak bisa dikatakan sebagai ayah yang baik Hyunjin".

"a...apa maksudmu" tubuh Hyunjin bergetar mengetahui fakta yang selama ini disembunyikan oleh sang ibu padanya.

"Suzy baru mengetahui jika ia mengandung selama dua bulan, berita bahagia yang akan ia sampaikan pada Jinyoung berbuah petaka ketika ibumu belum sempat mengatakanya Jinyoung lebih dulu meminta untuk berpisah".

Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya, matanya berkaca-kaca menahan air mata yang siap meluncur

"Suzy menolak tapi Jinyoung memaksanya dan menghilang, Suzy mengetahui setelah satu bulan Jinyoung tidak juga kembali bahwa ia menikah dengan Nayeon junior kami disekolah. Satu fakta lagi yang Suzy ketahui bahwa Nayeon mengandung anak Jinyoung dengan selisih tiga bulan, perut wanita itu jauh lebih besar dibandingkan dengan milik ibumu".

"Suzy mengalami depresi hebat menjadikanya pecandu alkohol serta perokok akut, pola hidup ibumu tidaklah baik. Dia melewati masa sulit sebagai seorang ibu muda yang harus menghidupi anaknya seorang diri tanpa sosok suami yang menafkahinya, Suzy melewati itu semua sendirian Hyunjin, mulai dari melahirkan sampai membesarkanmu kau fikir ayahmu membantunya?" Sehun sengaja menjeda perkataanya, ingin melihat reaksi apa yang akan diberikan oleh Hyunjin.

"kau pasti bohong! Berhentilah untuk mengatakan hal buruk tentang ayahku!" pekik Hyunjin.

"satu fakta lagi yang harus kau ketahui, ibumu dia sedang sekarat Hyunjin".

Tubuh Hyunjin seketika membeku, wajahnya kini terlihat begitu bingung ia kembali mengingat saat dimana Ryujin mengatakanya lewat ponsel mengenai kondisi ibunya ia juga masih ingat betul bagaimana penampilan Suzy ketika menjemputnya tempo lalu.

"ia sakit karena pola hidupnya yang buruk dimasa lalu, jika kau bisa berfikir kau pasti tahu apa penyebab ibumu bisa seperti ini".

Hyunjin menundukan kepalanya ia menangis mengetahui fakta yang begitu menyakitkan baginya, sementara disisi lain Taehyung mengusap wajahnya frustasi sedangkan Jungkook menghela nafasnya kasar pada akhirnya rahasia ini terbongkar.



---***---



Hyunjin masuk kedalam kamar Suzy dimana wanita itu tengah duduk didepan jendela besar yang mempertontonkan gedung tinggi kota Seoul disore hari dengan cahaya matahari yang hendak terbenam, ia mencoba sebisa mungkin agar air matanya tidak jatuh tubuh ringkih itu begitu menyakitkan dimata Hyunjin.

"ibu" panggil Hyunjin dengan suara bergetar.

Suzy menoleh mengikuti tubuh Hyunjin yang berjongkok dihadapanya ia menggenggam lengan Suzy persis seperti yang Jinyoung lakukan tadi siang.

"akhir-akhir ini aku begitu lelah bu banyak fikiran yang mengganggu di otakku, terlalu lelah dengan semuanya" ujar Hyujin yang menaruh kepalanya diatas paha Suzy namun tetap menggenggam lengan sang ibu.

Suzy mengusap puncak kepala Hyunjin dengan sayang, pria remaja ini memilih duduk dilantai menikmati usapan lembut dari tangan Suzy pada kepalanya.

"kau tidak perlu memikirkan apa yang sedang terjadi, perlahan-lahan mereka pasti akan melupakanya".

"bu bisakah kau nyanyikan sebuah lagu?".

"hmm?".

"sudah lama aku tidak mendengarmu menyanyi jadi bisakah kau nyanyikan aku sebuah lagu?" Hyunjin mendongak menatap wajah Suzy.

Suzy tersenyum ia bernyanyi sesuai permintaan Hyunjin sedangakan anak itu kembali menaruh kepalanya diatas paha Suzy, setiap bait yang Suzy nyanyikan begitu indah menurut Hyunjin hingga diam-diam anak itu menangis tanpa sepengetahuan sang ibu.











TBC~











Sedikit moment manis antara ibu dan anak ini ya karena aku bayanginya kebawa baper, tuh ya aku kasih Hyunjin akhirnya sadar gmn perjuangan Suzy selama ini buat dia wkwk

Jadi gimana udah mulai suka sama Haje apa belom nih? 😁

Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu

Makasih 😊

DEAR SON [HHJ & BSZ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang