12

1.1K 148 22
                                    


Hyunjin berlari di lorong rumah sakit menuju kamar rawat Yewon. Begitu membuka pintu, ia menemukan gadis itu sedang duduk diranjang dengan Sinb disampingnya.

“Yewon-ah!”

Yewon menoleh. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran Hyunjin.

“Hyunjin? kau—“

Grep~
Hyunjin memeluk erat tubuh Yewon. Membuat yang dipeluk terbengong kaku.

“Kenapa kau selalu membuatku khawatir?”

“Ehm a-a-aku—tidak, Hyunjin-ah!”

“Ya?” Tanya Hyunjin masih dengan memeluk Yewon erat-erat. Seakan takut Yewon akan langsung menghilang jika dilepaskan.

“Eheemmm!”

Hyunjin menoleh ke samping lalu melepaskan pelukannya dengan tersipu malu begitu melihat Sinb.

“Eh Sinb! Kau sudah lama disitu?”

“Menurutmu?”

“Hehe mian-mian.” Sahutnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Oh iya! Kenapa Yewon bisa pingsan bi?”

“Dokter bilang dia demam karena kelelahan dan banyak pikiran. Tekanan darahnya juga rendah.”
“Sudahlah lebih baik aku pergi dulu. Daripada jadi nyamuk kalian.” Lanjut Sinb sambil berjalan keluar.

Hyunjin mengambil alih tempat Sinb. Tangannya masih setia menggenggam jemari mungil Yewon.

“Apa yang kau pikirkan Ye? kau ada masalah?”

“Ah ehm ti-tidak. Aku hanya susah tidur akhir akhir ini. Hehe.”
Jawab Yewon gugup. Pipinya bersemu merah melihat perhatian lembut Hyunjin.

“Ya sudah. Istirahatlah.”

“Kau tidak bekerja?”

“Aku baru saja selesai meeting tadi. Selanjutnya kuserahkan pada Jeongin.”

“Seharusnya kau tidak perlu kesini. Lagipula sudah ada Sinb.”

“Kau tidak suka aku kesini?”

“Bu-bukan begitu, tapi kan aku jadi menganggu kerjamu.”

“Kalau begitu kau harus janji tidak membuatku khawatir lagi hemm?!"

“Baiklah!”






***






Hwang Fashion Company

Hwang Minhyun melongo mendengar penjelasan Jeongin.

“Jadi sekarang Hyunjin di rumah sakit?”

“Benar Direktur.”

“ck ck! Anak itu benar-benar jatuh cinta.”
Tidak bisa dipungkiri Minhyun heran dengan tingkah laku adiknya. Hyunjin adalah penggila kerja. Bahkan delapan tahun di Paris sama sekali tidak menggoyahkan hatinya. Tapi setelah bertemu Kim Yewon, adiknya jadi begini. Meskipun begitu, Minhyun bersyukur karena Yewon berhasil membuat adiknya menjalani kehidupan normal.

“Oh iya apa kau tau Yewon kenapa?"

“saya hanya mendengar Nona Yewon pingsan tadi.”

“Begitu ya. Aku akan menjenguknya besok saja. Terimakasih Jeongin.”

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang