16

1K 137 26
                                    

"Astagaaaa Yewooon! Ada apa dengan wajahmu?"

Heechul berteriak histeris melihat model kesayangannya terlihat kucel dengan mata sembab.

"Ya ampun Yewon-ah! Kau menangis?"

Kali ini Sinb yang panik sendiri.

"Tidak apa-apa. Heechul oppa? Apa masih banyak pemotretan?"

"Ehm sebenarnya tidak. Tadi rencanaku masih mau mengambil beberapa gambarmu. Tapi kurasa yang sebelumnya sudah bagus. Kau bisa pulang cepat kalau memang sudah lelah." Jawab Heechul seakan tau kondisi Yewon.

"Yak! Yewon-ah! Tidak biasanya kau begini." Sinb

"Aku hanya lelah Sinb. Boleh ya pulang cepat?"

"Ehm sebenarnya kita masih ada jadwal. Tapi melihatmu begini, lebih baik besok saja."

"Terimakasih Sinb."

Yewon meninggalkan Heechul dan Sinb menuju ruang ganti. Heechul kembali bekerja sementara Sinb hanya menatap sendu kearah perginya Yewon. Jangan kira ia tidak tau bahwa yang menemui Yewon tadi adalah Hyunjin. Itu akibat dari tindakan pemaksaan interogasi pada staff yang tadi memberitahunya.

"Kapan kau mau terbuka padaku Ye?" Tanya Sinb lirih.









***







Hyunjin berjalan di lobby kantor dengan sedikit melamun. Wajahnya masih murung. Sampai membuatnya tak sadar akan langkahnya sendiri.

Buk!

"Ah maafkan ak--"

"Hyunjin?"

"Hyung?"

Ya Hyunjin baru saja menabrak bahu Minhyun tanpa sengaja. Ia bahkan masih belum sadar itu kakaknya jika Minhyun belum memanggilnya.

"Ada apa denganmu sebenarnya?" Pertanyaan itu meluncur bukan tanpa alasan karena sudah beberapa hari terakhir, Hyunjin sering melamun dan tidak fokus.

"Tidak apa-apa. Aku hanya lelah."

"Jangan bohong Hyunjin. Aku ini kakakmu. Ayo ikut aku."

"Kemana?"

"Sudahlah ikut saja!" Hyunjin akhirnya pasrah mengikuti Minhyun.





Dan disinilah kedua petinggi perusahaan itu duduk. Kantin. Yah bagaimana pun Minhyun ingin juga mendengar curahan hati adik satu-satunya itu, mengingat dulu mereka hidup terpisah.

"Kau sudah makan?" Minhyun.

"Belum. Tapi aku tidak ingin makan." Lanjut Hyunjin begitu melihat Minhyun sudah ingin beranjak memesankannya makanan.

"Jatuh cinta jangan membuatmu jadi bodoh. Kalau kau sampai sakit karena telat makan, pekerjaanmu juga berantakan. Belum sempat menyelesaikan satu masalah, malah tambah masalah baru nanti." Jawaban panjang lebar Minhyun membuat Hyunjin menghela nafas pelan. Dilihatnya kakaknya kini sedang mengambilkan makan siangnya.



"Bertengkar dengan Yewon?" Tanya Minhyun tanpa basa basi begitu Hyunjin menyelesaikan makannya.

"Bagaimana kau tau?"

"Jadi kalian benar-benar bertengkar?"

"Jawab saja pertanyaanku!"

"Yak! Aku juga pernah jatuh cinta bodoh. Melihatmu yang setiap hari melamun padahal biasanya tersenyum sendirian membuatku aneh. Ada masalah apa?"

"Sebenarnya bukan bertengkar. Tapi... entahlah aku juga bingung."

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang