4

1.5K 197 1
                                    

Yewon Pov

"Sinb-ah! kira-kira siapa ya yang menggantikan Jungkook oppa?"

"Mana ku tahu Ye!"

Menyebalkan. Sinb hanya menjawab datar sambil terus fokus pada kemudinya.

Aku mendengus sebentar lalu kembali mengalihkan pandanganku ke depan. Mataku tidak sengaja melihat jarum bahan bakar mobil Sinb sudah hampir mendekati garis merah.

"Kita beli bensin saja dulu."

"Nanti saja. Ini masih bisa satu kali mengantar jemput dirimu."

"Tapi bagaimana jika nanti kau kehabisan setelah mengantarku pulang Sinb? Dari pada kau nanti lupa lebih baik sekarang saja."

"Haahhh! aku belum mengambil uang Yewon. Nanti saja."

"Kalau begitu pakai uangku."

"Tidak perlu. Aku bisa--"

"Tidak tidak! Sekali saja kau harus menurut pada majikanmu ini. Sudah biar aku yang bayar, ayo kita cari pom!"

Aku mencoba meyakinkan Sinb. Selama ini Sinb selalu menolak jika aku membayar atau membelikannya hal-hal kecil sebagai bayaran manager. Diluar gajinya maksudku. Aku tau Sinb sahabatku, dia juga kaya. Tapi tetap saja dia bekerja padaku.

Kulihat akhirnya ia mengangguk setuju. Membuat ku tersenyum lebar.

Mobil Sinb berhenti di sebuah pom. Sinb meminta isi penuh pada seorang pegawai. Sementara aku mengambil dompet yang ada dalam tas.

Tunggu, kenapa tidak ada? Sontak aku menggeledah seluruh isi tas. Mengeluarkan isinya ke pangkuanku. Ada bedak, lipstik, ponsel, parfum, kunci apart, sisir, tissue. Oke hanya itu. Hanya itu? Aduh bagaimana ini? aku lupa membawa dompet. 

"Ada apa Ye?" Sinb melongok ke dalam mobil dan wajahku sudah pucat pasi. Mati kau Yewon.

"Ehmm i-itu a-a-anu.... akuu"

"Apa sih? Mana sini uangnya!"

"I-itu masalahnya. U-uangnya a-ada di dompet."

"Siapa yang bilang di tong sampah?"

"Memang tidak a-ada y-yang bilang sih."

"Lalu masalahnya apa? Cepat Yewon jangan bercanda."

"Ma-masalahnya, do-dompetnya ketinggalan. hehe" Aku menjawab dengan lirih. Perlahan aku melihat wajah Sinb berubah datar. Lalu ia menarik nafas panjang. Perasaan ku mulai tidak enak.

"YYYEEEEEEWOOOOOOOONNN!!!!"

Tuh kan.




"Sinb! Sinb-ah! Uri Sinb yang cantik!" Sia-sia. Sinb sama sekali tidak menatap ke arahku.

"Hahh! maafkan aku bi. Aku juga tidak tau kalau ternyata ketiggalan."

Setelah insiden Sinb teriak, ia langsung melangkah menuju ATM yang untungnya terletak tidak jauh dari pom. Meninggalkan aku yang hanya bisa meringis malu pada pegawai pom yang menunggu kedatangan Sinb.

Mobil porche cantik ini akhirnya sampai di gedung studio. Kurasakan hawa tegang masih menyelimuti Sinb. Ia sama sekali tidak menggubris kalimatku. Dasar bodoh Yewon! Kenapa kau ceroboh sekali?!

"Yaaak! Sinb-ah jangan marah terus!" Aku masih berusaha minta maaf saat kami keluar mobil.

"Bodoh!" Akhirnya mulutnya bersuara. Walaupun hanya umpatan.

"Ishhh aku kan juga tidak tau kalau ketinggalan."

Tapi Sinb malah jalan terus mengabaikanku. Membuat ku merasa bersalah juga kesal. Aku pun mengikuti Sinb sambil menyapa para staff yang sedang berlalu lalang.

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang