32-End

1.6K 127 17
                                    


Yewon membuka mata perlahan. Posisi tidurnya yang menyamping menghadap ke kiri membuatnya merasakan sinar matahari yang mulai menyilaukan matanya melalui celah-celah tirai. Sudah pagi rupanya.

"Kyaaa!"

Yewon yang baru saja berbalik untuk menghadap ke belakang langsung terkejut melihat Hyunjin yang sudah bangun menyambutnya dengan menyangga kepala.

"Morning sweetheart!"

Bukannya membalas sapaan Hyunjin, Yewon malah menyembunyikan wajahnya ke dalam selimut. Membuat Hyunjin menaikkan sudut bibirnya.

"Ada apa sayang?" Hyunjin menggoda Yewon dengan menarik selimut. Tapi Yewon kembali menariknya.

"Kau malu heemmm? Padahal semalam kau sangat liar."

"Diaammmm!"

"Hahahaha!"

"Jam berapa sekarang?" Tanya Yewon mengalihkan pembicaraan.

"Baru jam delapan, jadi ayo tidur lagi." Jawab Hyunjin sambil kembali memeluk Yewon.

"Itu sudah siang Hyunjin! Haaiissh! Bagaimana bisa aku bangun siang dihari pertama jadi menantu?!"

Yewon mendorong tubuh Hyunjin lalu kabur ke kamar mandi sambil membawa selimut. Meninggalkan Hyunjin yang terkekeh geli melihat kelakuan istrinya.



Yewon dan Hyunjin turun menuju ruang makan. Sudah ada Ny. Hwang, Minhyun dan Sowon.

"Tidurmu nyenyak adik ipar?" Sapaan Minhyun membuat Yewon memerah. Baru saja ia akan menjawab tapi Hyunjin sudah menginterupsi.

"Tentu saja, ada aku disampingnya."

"Aku tidak bertanya padamu."

"Tapi yang kau tanyai istriku. Jadi aku berhak menjawab."

"Sudah sudah! Kalian ini bertengkar saja. Tidak malu pada Sowon dan Yewon?" Ucap Ny. Hwang menengahi perdebatan kedua putranya.

"Biarkan eomma. Mereka memang masih kekanakan." Ujar Sowon.

"Aku setuju!" Jawab Yewon.

"Yaakkk!" Seru Minhyun dan Hyunjin bersamaan.

"Makanya jangan berisik!" Kedua adik kakak itu langsung diam saat mendengar ucapan tegas Sowon.

"Oh iya, ini hadiah pernikahan kalian."

Minhyun memberikan sebuah amplop pada Hyunjin. Hyunjin menaikkan alisnya sambil menatap Yewon yang hanya membalas dengan mengendikkan bahu. Begitu dibuka Yewon membulatkan matanya, sementara Hyunjin menyeringai senang.

"Tiket ke Paris. Terimakasih hyung! Kau yang terbaik." Ucap Hyunjin.

"Gomawo Oppa." Ucap Yewon sambil tersenyum.

"Kuberi libur dua minggu Hyunjin. Jangan lupa memberi kami ponakan. Anakku segera butuh teman."

"Kalau itu pasti Hyung!"

Yewon memukul lengan Hyunjin dengan wajah memerah tapi sesaat kemudian menatap Hyunjin yang memikirkan sesuatu. Oh bukan Yewon saja yang kepikiran. Ia lalu memandang Minhyun dan Sowon bergantian.

"Eonni? Kau......"

Sowon tersenyum lalu memandang Minhyun yang mengangguk.

"Benar aku hamil. Sudah menginjak dua bulan."

"Benarkah? Selamat eonni!" Ucap Yewon dengan senang.

"Kenapa kalian baru bilang?" Tanya Hyunjin. Lalu ia menatap ibunya yang sedari tadi hanya tersenyum tanpa mengucapkan apa-apa.

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang