22

1.2K 136 23
                                    


Yewon tiba di Mansion Hwang dan langsung disambut hangat oleh Ny. Hwang yang memeluknya.

"Heiii adik ipaaar!"

Minhyun turun dari lantai atas dan merentangkan tangannya, berniat memeluk Yewon. Tapi begitu sudah dekat Hyunjin langsung menarik Yewon dan membuat Minhyun memeluk udara. Hyunjin mendelik tidak suka pada kakaknya.

"Ck! Adik menyebalkan!" Gerutu Minhyun.

"Yewon asal kau tau, Hyunjin kemarin sudah seperti mayat hidup karena----- Yak hei! Sialan!" Minhyun sudah bercerita dengan menggebu pada Yewon tapi Hyunjin malah menarik Yewon ke dalam meninggalkan Minhyun bicara sendirian. Sementara Yewon menoleh pada Minhyun dengan tidak enak.



Keempatnya sedang menikmati malam dengan delikan tajam Minhyun dan wajah tidak perduli Hyunjin. Ia malah sibuk menyuapi Yewon yang menerima dengan malu-malu.

"Hei-hei, jangan bermesraan disini!" Dengus Minhyun.

"Ck! Bilang saja kau iri!" Jawab Hyunjin ketus, membuat perempatan muncul di dahi Minhyun.

"Enak saja! Aku sudah sering berduaan dengan Sowon, sebenarnya kau ada masalah apa denganku hah?"

"Salahmu sendiri mencoba memeluk Yewon tadi."

"Yak! Kau cemburu padaku? Aku kan cuma mau memeluk adik ipar."

"Hanya aku yang boleh memeluk Yewon!"

"Ck ck! Eomma, lihat anakmu itu!"

"Sudahlah! Kalian ini apa-apaan, bertengkar karena masalah sepele. Maafkan mereka ya Yewon." Ny. Hwang menengahi sambil menatap malu pada Yewon.

"Tidak apa-apa eomma." Sahut Yewon lembut dengan senyuman maklum. Walaupun sebenarnya dirinya yang paling malu disini. Bagaimana tidak malu jika sedari tadi Minhyun terus memanggilnya adik ipar, suapan Hyunjin didepan keluarganya, juga pernyataan tegas Hyunjin tentang ijin memeluknya. Pipinya terus memanas dari tadi. Lagipula kenapa dua kakak beradik Hwang itu harus mendebatkan hal yang tidak berguna. Batin Yewon.





"Direktur Hwang sudah melamar Sowon eonni?"

"Berapa kali kubilang jangan panggil dia direktur lagi. Oppa Yewon, oppa!"

Yewon tengah berbaring di ranjang kamar Ny. Hwang. Ia akan menginap malam ini dan Ny. Hwang memaksanya tidur sekamar.

"Hehe, iya eomma maaf aku lupa. Jadi Minyun oppa benar-benar akan menikahi Sowon eonni?"

"Benar. Sayang kau tidak melihat bagaimana gugupnya wajah Minhyun saat berhadapan dengan ayah Sowon. Haha! Aku jadi terharu melihat anaku sudah sebesar itu."

Yewon memandang wajah Ny. Hwang yang terlihat menerawang penuh haru. Ia jadi membayangkan kalau saja dirinya punya ibu, apa iya akan seperti itu saat dirinya tumbuh dewasa?

"Yewon?"

"Ah iya eomma?"

"Kau melamun?"

"Tidak, tidak apa-apa. Aku turut senang tentang Minhyun oppa."

"Makanya kau harus cepat menyusul dengan Hyunjin."

"Eomma!"

"Kenapa? Apa lagi yang kau tunggu? Aku sudah tidak sabar mengikatmu jadi menantuku."

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang