29

1K 114 19
                                    



"Bagaimana Dok?"

Hyunjin langsung bertanya saat Choi Yuna, Dokter pribadi keluarga Hwang keluar kamar.

"Yewon sedang tidur sekarang. Semua lukanya sudah kuobati. Tidak ada yang parah. Hanya pergelangan tangan, pipi dan punggung yang memar."

"Punggung?"

"Iya, kemungkinan terhantam benda keras. Tapi itu tidak apa-apa."

"Lalu traumanya?"

"Tenang saja. Sepertinya trauma Yewon sudah berkurang jauh karena tadi Yewon mau menjawab beberapa pertanyaanku tentang perlakuan Lucas. Kurasa itu juga karena pengaruhmu Hyunjin."

"Baiklah terimakasih Dokter."

"Kalau begitu saya permisi dulu. Jaga Yewon baik-baik."

Hyunjin mengangguk lalu masuk kamar tanpa mengantar Dokter Yuna keluar rumah karena sudah ada Ny. Hwang, Sowon, dan Sinb di ruang tengah.

Ceklek~

Dilihatnya Yewon tengah tertidur dengan nafas teratur. Berbanding seratus delapan puluh derajat dari beberapa waktu lalu saat Yewon menangis ketakutan.

"Berhenti membuatku khawatir Kim Yewon. Mulai sekarang kau harus tinggal disini bersamaku."

Hyunjin ikut berbaring di sebelah Yewon. Tatapannya jatuh pada pipi kanan Yewon yang memerah. Mungkin besok akan berubah jadi ungu. Ia membelainya dengan lembut. Takut akan menyakiti Yewon. Lalu tangan Hyunjin beralih menuju pergelangan tangan Yewon. Dokter Yuna membalutnya dengan perban karena memang banyak goresan disana. Hyunjin membayangkan bagaimana takutnya Yewon tadi saat harus berusaha menghindari Lucas dengan tangan terikat.

"Mimpi indah sayang."

Hyunjin mengecup dahi Yewon sekilas lalu ikut memejamkan mata untuk tidur sambil memeluk Yewon.





Yewon membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa berat dan saat itulah dirinya menyadari ada orang lain disampingnya. Yewon berbalik ke samping kanan dan tersenyum saat melihat wajah polos Hyunjin saat tidur. Benar-benar lucu.

"Puas memandangi ku nona?"

Yewon kaget. Hyunjin membuka matanya dan langsung mengerling jahil.

"Kau sudah bangun dari tadi?"

"Tidak, baru beberapa menit yang lalu."

"Huh dasar!" Yewon mendengus kesal lalu berbalik membelakangi Hyunjin.

"Sayang jangan marah. Aku hanya bercanda." Hyunjin beringsut mendekati Yewon lalu memeluknya perlahan dari belakang.

"Tidak lucu."

"Baik-baik maafkan aku."

"Ya ya ya?" Lanjut Hyunjin saat Yewon masih diam.

"Yewon? Yewonnie?"

cup cup cup

Hyunjin mengecupi pipi dan dahi Yewon terus menerus membuat Yewon memberontak dan menyerah.

"Akkhhh iya iya kumaafkan hentikan!"

Hyunjin terkekeh lalu membalikkan badan Yewon untuk kembali menghadapnya. Tangannya menarik Yewon untuk mendekat dan Hyunjin mendekapnya. Mengusap lembut punggung Yewon yang memar.

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang