23

1.1K 137 13
                                    



"Ye!"

"Yewon!"

"YEWON!!"

"Eh! Yak! Jangan berteriak di telingaku Sinb!"

"Salahmu sendiri yang melamun bodoh!"

"Tapi tidak perlu berteriak juga!"

"Kalau aku tidak teriak, sampai tahun depan juga kau tidak akan dengar!"

"Jangan terlalu mendramatisir!"

"Brengsek! Kau mengajakku berkelahi Ye?!"

"Aku kan cuma bilang kenyataan! Lagipula kenapa kau malah mengumpat padaku sialan!"

"Kau juga mengumoat padaku bodoh!"

"Aku membalasmu bodoh!"

"Yak yak yak! Apa apaan kalian ini! Seperti anak kecil saja!" Kalau saja Jungkook tidak datang, mungkin dua wanita ini tak akan berhenti adu mulut dan terus memancing perhatian orang-orang yang saat ini berada di kantin studio. Sekarang memang sedang jam makan siang.

Yewon dan Sinb langsung diam. Sedikitnya mereka juga takut akan amukan Jungkook.

"Ada apa?" Tanya Jungkook.

"Tanya saja pada Yewon! Sepertinya dia yang bermasalah karena terus diam seperti patung." Sahut Sinb ketus.

"Kau ada masalah Ye?"

Yewon diam dengan cemberut. Ia melihat Jungkook dan Sinb bergantian lalu tiba-tiba merengek mau menangis.

"Huuhuuuu! Oppa! Hyunjin marah padaku!" Teriak Yewon sambil menahan tangis.

"Ha? Kenapa memang?" Jungkook.

Lalu Yewon menceritakan semuanya. Jungkook dan Sinb hanya geleng-geleng kepala mendengar curhatan Yewon.

Plak!

"Auww! Yak Sinb! Kenapa kau memukulku?" Sinb menjitak kepala Yewon saking gemasnya setelah Yewon selesai bercerita. Ia heran bagaimana bisa sahabatnya sebodoh ini.

"Itu berguna agar otakmu encer dan jadi pintar."

"Sudah sudah. Lalu sekarang bagaimana? Hyunjin masih masih marah?" Terimakasih kembali pada Jungkook yang sudah mau menengahi Yewon dan Sinb.

"Dia belum menghubungiku sampai sekarang!" Jawab Yewon lesu.

"Lagian kau juga Ye, Kenapa kau masih ragu juga pada Hyunjin? Pertunangan kalian tinggal menghitung jari tapi kalian malah bertengkar. Bisa-bisanya."

"Tapi oppa, aku kan sudah tidak sempurna lagi. Bagaimana nanti kalau kita menikah dia bosan padaku dan mencari perempuan lain?"

Plak!

"Ahhh Sinb! Jangan memukulku terus! Hiks hiks" Yewon mulai menangis sambil memegangi kepalanya yang sudah dua kali jadi korban kekerasan Sinb.

"Bisa-bisanya kau punya pikiran seperti itu Ye?! Kau lupa siapa yang menjagamu saat kau terpuruk lagi gara-gara Lucas? Kau lupa kalau Hyunjin dulu masih setia mengejarmu meskipun dia tau keadaanmu hah? Jawab Ye! Kalau kau memang lupa, aku akan senang hati mengingatkan!" Omel Sinb dengan kesal.

Yewon malah makin keras menangis. Sebenarnya dia masih ingat semua. Tentu saja, mana mungkin Yewon lupa begitu saja dengan apa yang sudah di lakukan Hyunjin. Tapi masalahnya, untuk seseorang yang pernah trauma hubungan sepertinya, semua itu tidak mudah. Ketakutan akan ditinggalkan lagi terus saja muncul. Apalagi dengan kondisinya yang sudah tidak seperti wanita sempurna kebanyakan, membuat Yewon benar-benar minder dan merasa tidak pantas bersanding dengan Hyunjin.

Trust (Yewon-Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang