Diksi Susah?

2.4K 427 100
                                    

Hello everyone, how are you guys? I have been a long time no see you keke.

Anyway, it's been a long time I wanna update this part, but, I'm too lazy to open and writing this part huft. I have try out, test, spend time to work hard, I should be take a rest and go to write, but, yah, expectations aren't in line with reality.

Terus yaudah dah gue mager tingkat kamehameha hehe. Tapi karena melihat banyaknya komentar dan support dari kalian, gue merasa ... boom! Gue kudu nulis bagian baru. Trustly, kena WB itu gaenak banget dong.

Oke, sekian cuap-cuap untuk pembuka di awal tahun ini, betewe ucapin ultah dong LOL.

(Psttt gue ultah tanggal 9 kemarin heuheu)

___

dik·si n Ling pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)

selaras/se·la·ras/ n sama laras; setala; serasi; sesuai; sepadan;

- Kamus Besar Bahasa Indonesia

Mungkin beberapa dari kalian udah paham mengenai diksi. Diksi itu sendiri yang paling hilang dalam sastra ini. Banyak dari penulis terkadang lupa dengan diksi yang mereka gunakan.

"Terus, diksi itu susah gak sih?"

Mau jawaban jujur apa bohong nih? :)

Diksi itu gampang, gampang banget kalau ada W. Apa tuh W? W=F.s

Ya gue tau kalian pengen ngomong, "Siyal lu." :))

Tapi serius deh, di mana-mana semua kesuksesan itu awalnya dari apa? Usaha breh!

"Enggak ah, ada juga yang dari kegagalan."

Et, sebelum gagal, pasti pada usaha dulu ... usaha ngarep :)

Serius nih, semua penulis itu memulai segalanya dari nol. Apa yang membedakan mereka semua? Prosesnya. Ada yang nanem langsung tumbuh, ada yang kudu gonta-ganti pupuk baru bisa tumbuh tunas doang, ada yang beberapa kali siram langsung gede, ya macam-macam.

Tapi awalnya dari mana? Nanem bibit dulu. Sama kaya diksi ini, kebanyakan penulis sukses ya karena mereka melewati proses itu dengan lancar (walau ada kerikil dikit), terus kalau maunya cuma bolak-balik grup sana-sini tapi enggak mau melakukan apa yang sudah diajarkan ya sama aja bohong. Gue ini enggak menutup diri dari krisar ya, malah gue nulis gini itu karena dapat support dari temen-temen gue (abaikan bagian rant wkwk). Enggak langsung jebret! Nulis tanpa tedeng aling ilmu atau patokan terus jadi ini tulisan.

Diksi pun. Banyak banget tulisan di wattpad yang berulang kali menjabarkan tentang diksi, banyak grup kepenulisan yang udah bawain materi tentang diksi, terus kenapa lu belum bisa juga? Antara enggak mau nyoba diterapkan di tulisan atau malu-malu nanya pas materi jadi bingung sendiri, ye kan?

Diksi ini berbicara tentang keelokan dan keselarasan. Gue belajar diksi kuncinya cuma satu, pas materi diperhatiin, dibaca ulang, diterapin ke tulisan, kalau gagal cari referensi bacaan sastra yang diksinya udah diakui sama penulis lainnya. Diksi ini menurut gue (menurut gue ya, gatau kalian mah) enggak bisa diajarin bruk! Kaya ngajarin plot twist atau ngebuat prolog karena diksi ini selain masalah selera, juga masalah ketepatan. Lain orang lain pula pandangannya, dan kebanyakan kalau diajarin kaya anak TK yang kudu dibimbing satu tambah satu sama dengan dua itu malah ujungnya si pembelajar ini enggak paham.

Metode yang paling pas adalah, dijabarkan pengertian, dikasih contoh, disuruh memperbaiki diksi dalam tulisannya, lalu minta koreksi sama pemateri. Itu lebih efektif dibandingkan gue nyerocos sampai berbusa jelasin diksi ini itu.

Contoh tulisan dengan diksi :

Kini langit tak memaparkan kapasnya, tak mengaraki bumi seperti yang lalu. Purnama mulai menutupi petang, membawa lentera perak dalam tangannya. Dingin yang mendera, serupa di swargaloka lengkap dengan barisan selendang pelangi. Pemilik tapak itu terdiam, menyadari bahwa sunyi datang melebihi biasanya. Mungkinkah ada suatu pertanda yang terlewat?

Contoh lain (per kata) :

Langit sore ==> senja
Bagus ==> elok
Tukang ngibul ==> pandai memanipulasi
Galau ==> hati yang karam
Matahari ==> raja siang/surya/mentari
Berteman ==> berkawan
Dll.

Contoh lain (per kalimat) :
Siang yang terik ini ==> telah mengucur keringat di bawah senyum mentari
Hujan deras tak kunjung henti ==> langit masih saja setia menumpahkan kesedihannya sejak pagi
Berangkat terlalu pagi ==> aku memeluk diriku erat, mengedarkan pandangan ke sekitar, bahkan embun pun masih terlihat batang hidungnya, pantas aku merasa langit tak secerah biasanya
Dll.

Kalau kaya gini gue harus ngajarin kaya gimana coba? Masa gue harus membuat list sinonim dari seluruh kata, ya keram aja ini tangan dan otak. Oh iya, kalau mau lebih bagus sering main juga ke KBBI. Baca soal TPS yang analog itu juga bisa nambah wawasan mengenai sinonim kata. Sederhananya ini kaya sistem similar di soal bahasa Inggris.

Jadi, diksi itu susah atau gampang?

Jawabannya adalah gampang! Yakin, jangan ragu-ragu. Buat kalian yang masih belum paham bisa inline comment di sini, Insyaa Allah langsung bales kalau gue on.

Ps : wattpad gue khusus komentar sama vote suka enggak masuk notifnya, jadi maaf nih yang suka enggak kebales, bukan sombong, tapi gatau ini mah. Kadang mau bales tapi udah seminggu yang lalu, takut basi kaya hati eaeaea.

See ya,

Sils

[K1] Bad Things in Wattpad ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang