Motivasi untuk Kamu

2.1K 388 68
                                    

Music on : Lembaran Buku - Isyana Sarasvati ft. Ollipop [dengerin yak]

< ... >

Motivasi untuk Kamu; yang Masih Belum Bisa Mencintai Karyamu

«Terima kasih telah menyayangiku sebanyak 4k cinta, darimu itu sangat berarti»

[Ditulis ulang dikarenakan judul terlampaui panjang hehe]

Part ini ditiadakan humor, sarkas, julid, kemarahan, duka. Hanya untukmu yang merasa kecil.

Note :
Dari orang kecil yang ingin merangkul sesamanya, just reminder.

Namanya Kamu

Terkadang ... manusia cepat mengambil kesimpulan
Merangkai alurnya sendiri, lupa bahwa kehendak-Nya mutlak
Terkadang ... manusia merasa besar
Merajut bahagianya, lupa bahwa duka tiba kapan saja

Kamu mungkin bukan penyair
Kamu mungkin bukan penulis
Kamu mungkin bukan pendongeng
Kamu juga mungkin bukan pembaca yang baik

Yang dituangkan dalam pena hanya kesemuan
Bentuk kejemuan terhadap dunia
Memang kamu sulit ditebak
Berdiri dengan ceritanya sendiri

Kamu mungkin hanya pendengar
Kamu mungkin hanya pecandu sajak
Kamu mungkin hanya penyuka jenis roman
Kamu mungkin ... tidak kenal dengan dirimu

Mungkin saja ....
Ingatlah bahwa pena hidup dengan jiwanya
Menyerap setengah dari jiwa kita
Merasukinya hingga hilang akal

Tak perlu puitis
Tak perlu indah
Tak perlu bermain majas
Cukup dengan menggoreskan jemarimu dalam ketikan
Nanti juga ... kamu akan dikenang

Untukmu yang merasa kecil
Kamu bukanlah apa-apa
Tapi kamu adalah apa yang kamu pikirkan
Dariku, orang kecil yang ingin merangkul sesamanya

Kamu merasa kecil? Sama kok :)
Seseorang pernah berkata, "Pembaca setia datang secara bertahap, melalui proses." Kamu tahu proses? Mungkin sekarang pembacamu sedang menunggu wi-fi untuk membaca ceritamu, mungkin pembacamu sedang tersesat dalam karya orang lain, atau mungkin ia lupa jalan pulang.

Untuk kamu yang merasa kecil, tidak ada berguna kamu bersedih. Cukup tuliskan apa yang kamu rasa, niatkanlah dahulu. Setelahnya coba untuk merangkai alur, menyisipkan majas, memeriksa diksi, dan tanda baca. Ingat! Semua itu berproses, tiada namanya instan.

Rangkul pembacamu dari yang pertama; iya, kamu sendiri. Kamu adalah pembaca pertama karyamu, jangan menyangkal itu, tidak baik, Bambang. Kamu hanya perlu merangkul dirimu untuk membaca, nanti juga kamu tahu manfaatnya. Kamu hanya perlu menunggu ... ketidakpastian? Pembaca yang sudah terpikat dengan penulis lain? Bintang bertaburan? Tidak! Kamu hanya perlu menunggu dirimu berkembang, bangun ruangmu sendiri, nanti juga kamu akan paham.

Kamu hanya perlu menunggu; menunggu karyamu usai, menunggu alurnya membaik, menunggu tanda bacanya semakin elok dilihat, dan menunggu relungmu untuk bersajak ria dalam ketikan. Kamu pikir kamu payah? Pantas tak ada yang mampir, kamu saja menilai rendah dirimu, apalagi orang lain.

Kamu saja bisa mencintai karya orang lain sebesar dunia, mengapa kamu tidak bisa mencintai karyamu sebesar angkasa?

Untukmu yang merasa kecil, kamu hanya perlu bersabar. Mungkin memang sekumpulan teman bacamu sedang asik membaca novel fisik, atau ia masih dalam tahap mencari ceritamu. Percaya sajalah, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Percaya sajalah dengan sajak yang katanya bisa memotivasi, bisa mendobrak kualitas dirimu, percaya sajalah ... nanti juga kamu percaya.

Apakah hanya perlu menunggu?
Usaha tidak lantas ditinggal, bila tak ada ia, siapa lagi yang mendorong kamu? Siapa lagi yang akan membuat hasil? Kamu pasti bercanda.

Kamu sudah termotivasi?

Jika belum, mari geser ke atas sedikit lebih lama lagi. Bila sudah, hentikan saja sampai sini.

_______________________________

Untukmu yang masih merasa kecil, ingatlah ini
_____________

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Kamu kecil? Bagaimana dengan kabar semut?

Kamu kecil? Bukan masalah, semut saja bisa menggigit dan memastikan kita memerhatikannya, mengapa kamu tidak bisa seperti semut?

Untukmu, yang setiap malam bercumbu dengan keyboard laptop.
Untukmu, yang setiap malam terbangun dengan segelas kopi atau teh.
Untukmu, yang setiap malam berkacamata menatap layar dengan cinta.
Untukmu, yang telah terlelap jiwanya namun memilih tinggal.

Kamu hebat!
Saya saja tidak mampu. Untuk apa?

Saya bahkan cenderung mengandalkan mood untuk menulis, tapi kamu hebat! Terjaga hanya untuk mengetik surat cinta. Terjaga hanya untuk membayangkan taburan bintang di lapakmu. Terjaga hanya untuk mendapat kalimat, "Semangat kamu! Aku tunggu lanjutannya!"

Terjaga untuk itu ....
Pembacamu nyatanya hanya ratusan, bahkan puluhan, atau belasan. Bintang hanya mampir akibat sumbangan jemari nakalmu. Komentar seumpama telur mentah. Miris! Iya, tapi apa kamu akan terus mengasihani dirimu? Nanti kamu menyesal.

Saya berdiri, menjadi tameng paling depan, untukmu yang akan melukai karyamu. Jangan ... nanti menyesal, seperti saya. Saya membuang dua tahun dengan kesia-siaan. Penulis angkatan saya sudah bergerak maju, tapi saya masih berdiri, terdiam di tempat yang sama. Menyesal? Tentu, tapi saya lebih menyesal jika saya berhenti saat itu juga.

Untukmu yang belum berani mempublikasikan karyamu. Jangan takut! Jangan memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Jangan pikir, bagaimana ya jika, apa mereka suka, andai aja saya terkenal, apa akan dapat bintang, komentar berapa ya?

Jangan ... nanti kecewa. Cukup, jangan kecewakan dirimu lagi, cukup kali ini aja, cukup kemarin-kemarin saja, cukup sebelum kamu membaca ini. Kamu itu hebat.

Untukmu, jangan mudah menyerah.
Untukmu, jangan hentikan tulisanmu.
Untukmu, jangan berhenti belajar.
Untukmu, jangan berhenti mencintai karyamu.

Kamu hebat.

Kamu paham?

Karena berlian saja perlu diasah, tulisanmu pun perlu direvisi.

Kamu hebat.

Terima kasih atas 4k cintanya, mungkin aku tidak bisa membalas 4k cinta kalian satu per satu, tapi ... percayalah, aku mencintai kalian seperti aku mencintai karyaku.

Dariku, yang kecil
memotivasi sesamanya

Author note :
Kayaknya ini update terakhir gue sampai lebaran nanti? Entah, lihat aja kalau banyak permintaan mungkin ada update tambahan sebelum sibuque sama hal-hal di real life wkwkwk (sok ngartis njir).

Lebih semangat lagi kalau tembusin 100 votes tiap part sama komennya awokawokwok (bercanda doang jangan hujat aku).

Harusnya ini sih, dipublikasi nanti, cuma tangan gue gatel dong, jadi gimana ya? Kan aku cinta kalian eaeaea (apasih lagak gue).

Terakhir, semangat terus buat kalian. Jangan pernah putus asa, putus otak gapapa *eh. Udah itu aja deh, sekian.

[K1] Bad Things in Wattpad ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang