Taeyong lagi sibuk beresin kasur dia yang berantakan karna pas pagi tadi Taeyong ga sempet beres-beres. Ga lama, ada yang ngetuk pintu kamar dia. Taeyong kaget dan langsung buru-buru bukain pintu.
"Taeyong, ayo siap-siap. Hari ini kita mulai operasi nya." Kata wanita yang umurnya bisa diperkirakan sekitar 30-an.
"Siapa?" tanya Taeyong yang sama sekali ga kenal sama perempuan yang ada didepan nya ini. Bisa-bisa nya dia bersikap lancang dan langsung nyelonong aja kerumah Taeyong.
"Sayang... ini ibunya Yuta, Tante Yuko." Kata perempuan itu terlihat sabar menghadapi sikap pelupa Taeyong.
Taeyong langsung masuk kedalam kamar dan jalan kearah beberapa foto yang terpajang dirak buku. Dan memang benar, wanita ini ada disalah satu bingkai foto yang Taeyong simpan dirak buku itu. Fotonya diambil ketika Yuta mendapatkan kejuaraan futsal dan Taeyong beserta wanita itu ada disana.
"Oh, tante. Maaf Taeyong ga inget." Kata Taeyong. Ingatan nya mulai kembali terbuka. Perempuan itu cuma tersenyum lalu mengusap kepala Taeyong.
"Kamu sudah siap sekarang? Kamu pasti bisa sembuh sayang. Tante yakin itu." Kata perempuan yang bernama Yuko itu.
"Kalo Taeyong sembuh, Taeyong ga bisa ingat Jisoo lagi, Taeyong ga mau dioperasi, tante." Kata Taeyong terus terang. Yuko tampak terlihat kesal mendengarnya.
"Ini demi kebaikan kamu sendiri loh, kalo kamu ga mau pergi ke Singapura buat menjalankan operasi kamu, kamu mau ga bisa lihat Jisoo selamanya?" tanya Yuko. Taeyong tampak menggelengkan kepalanya.
"Sekarang tante tanya sama kamu, mending ga ingat Jisoo dan kehilangan keahilan kamu tapi masih bisa melihat Jisoo atau kamu milih ga bisa liat Jisoo sama sekali?" tanya Yuko lagi.
"Ck, tante bikin Taeyong bingung. Taeyong ga mau ke Singapur atau kemanapun itu, Taeyong ga mau ninggalin Jisoo jadi jangan coba-coba misahin Taeyong sama Jisoo—"
"TAEYONG!" Teriak Yuko menggelegar. Taeyong yang tadinya mau kekamar mandi langsung diam ditempat. Ini kali pertamanya dia dibentak oleh seorang wanita yang sudah Taeyong anggap ibunya sendiri selama ini.
"TANTE JAUH-JAUH PINDAH KE INDONESIA UNTUK SIAPA? TANTE NGORBANIN WAKTU TANTE CUMA BUAT KAMU! TAPI KAMU GA PERNAH SEKALIPUN MENGHARGAI USAHA TANTE! TANTE CAPEK SAMA SIKAP KAMU YANG KEKANAK-KANAKAN!"
"DAN SATU LAGI, KALAU KAMU MAU MATI SANA AJA MILIH JISOO KAMU ITU, TANTE GA BAKAL PEDULI LAGI SAMA KESEHATAN KAMU!"
"Bu, ada apa sih?"
Taeyong nengok kearah ambang pintu dimana Yuta berdiri disana dengan muka panik.
"Taeyong ga pernah minta tante buat ngebiayain pengobatan Taeyong. Kalo Tuhan menakdirkan Taeyong untuk sembuh, Taeyong sangat bersyukur. Tapi kalo sebaliknya, Tuhan enggak menakdirkan Taeyong untuk sembuh dan pulang kesisi dia, Taeyong hanya bisa pasrah."
"Taeyong ga pernah sedikitpun minta belas kasih dari Tante Yuko, sejak Taeyong SMP, Taeyong sudah mengiklaskan kepergian ayah dan Taeyong berlapang dada dan menerima takdir bahwa Taeyong harus hidup sendiri. Silahkan, jika Tante ga mau ngurus Taeyong lagi, Tante boleh pergi dan membatalkan jadwal operasi Taeyong."
"Taeyong memang berkeinginan untuk sembuh. Taeyong juga pengen seperti remaja normal lainnya, hidup dengan keadaan sehat. Taeyong juga capek dengan kondisi Taeyong yang seperti ini. Setiap hari Taeyong harus nulis nama-nama orang yang Taeyong kenali karna mungkin beberapa jam yang akan datang, Taeyong ga bakal ingat apapun, termasuk orang yang Taeyong sayangi." Taeyong berhenti bicara. Dia keliatan mengusap pipinya yang sudah basah karna airmatanya yang turun tadi.
"Bu, tolonglah jangan terlalu kasar sama Taeyong. Taeyong lagi sakit. Emosi nya masih ga stabil. Dibentak sekalipun, Taeyong bisa aja stress. Jadi tolong, pahami keadaan Taeyong saat ini. Dia memang pengen sembuh, tapi dia ga siap buat kehilangan Jisoo. Jisoo orang berharga bagi Taeyong, dibandingkan dengan siapapun." Jelas Yuta berusaha buat membujuk ibunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/159028596-288-k865626.jpg)