CHAPTER 18 | Kemungkinan Kekeliruan

1.2K 370 54
                                    

CHAPTER 18 | Kemungkinan Kekeliruan

×××

Hyunjin menarik kursi kosong di sebelah bilik kerja Felix tanpa permisi. Alisnya menukik tajam, menatap si laki-laki Lee yang terkejut karena kedatangan tiba-tibanya.

"Lee Felix, lo dari Richmond, bener?" tanya Hyunjin tanpa basa-basi.

Felix mengernyit heran, namun kemudian melepas specs dan menurunkan laptop-nya sebentar untuk berfokus kepada Hyunjin.

"Iya, tapi gue sekarang pindah ke Fairfax, apartemen gue deket sini. Kenapa?"

Hyunjin memicing selama beberapa detik untuk mencari tanda-tanda kebohongan dari Felix, namun tidak kunjung menemukannya. Ia menghela napas frustasi, dari awal juga sudah ragu jika Felix adalah pelakunya.

"Kenapa lo tiba-tiba nanya gitu?" tanya Felix balik.

Si laki-laki Hwang tidak bisa menahan dengusan kesalnya. Ia marah pada diri sendiri karena tidak kunjung menemukan petunjuk mengenai pelaku penyelundupan drone dan kamera ke rumahnya di Highland.

"Lo pasti tahu lagi ada masalah apa sama Seungmin. Lo kan yang ngirim Han?" ucap Hyunjin, dibalas dua kali anggukan dari si lawan bicara. "Sinyal drone yang pertama dikirim itu asalnya dari Richmond, dan gue nggak punya ide selain lo siapa lagi yang asalnya ibukota."

Memutar tubuh untuk menghadap Hyunjin sepenuhnya, kini giliran Felix yang bingung.

"Ada, sih. Changbin masih punya rumah di Richmond sampai sekarang, tapi—"

"Anjing." umpat Hyunjin. "Tck, berarti bener dia juga yang nyadap ponsel gue."

Melihat Hyunjin berdiri dengan penuh amarah, Felix lantas panik.

"Heh, jangan gegabah dulu kenapa. Belum pasti juga!" cegah Felix.

Hyunjin mendadak teringat bagaimana fotonya yang sedang mencekik kerah kemeja Changbin dipajang besar-besar di halaman terdepan koran internal CIA. Sebenarnya koran itu hanyalah dijadikan ajang gosip oleh sesama agen, sekedar hiburan saja dan tidak pernah dianggap serius. Tapi bagaimanapun, harga diri Hyunjin serasa terluka karena hal tersebut.

"Iya, iya. Gue nggak mukul dia lagi." sergah Hyunjin. "Tunggu aja, gue bakal nyari bukti lain buat nguatin dugaan gue."

"Loh, Hyunjin, gue belom selesai ngomong!"

Felix mendesah gusar ketika yang diteriaki tidak peduli dan memilih untuk melenggang pergi begitu saja.

Ia menggumam pelan, memikirkan petunjuk yang entah Hyunjin dapat dari siapa barusan.

"Solar Eagle kan cuma bisa dikendaliin manual kalo jaraknya dekat, gimana bisa sampai ke Richmond coba?"

𝙙𝙧𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang