CHAPTER 24 | Mari Kita Coba Tanyakan

1.1K 355 15
                                    

CHAPTER 24 | Mari Kita Coba Tanyakan

×××

Han sedang menyedot debu di karpet menggunakan vacuum cleaner saat menyadari bahwa kedua mata Seungmin tengah tertuju padanya.

Laki-laki tupai itu mendadak gugup, merasa dipandangi si pemilik rumah yang duduk santai di atas sofa.

Sebelumnya, jangan hujat Han yang kini lebih terlihat seperti asisten rumah tangga alih-alih seorang agen.

"Kenapa?" tanya Han pada akhirnya, tidak sampai hati menyaksikan Seungmin yang beberapa hari ini raganya seperti tengah hilang—kemungkinan besar disebabkan oleh perselisihannya dengan Hyunjin.

"Nggak." jawab Seungmin sekenanya di detik pertama, namun kemudian dengan cepat berubah pikiran untuk bercerita. "Gue lagi pusing aja, nggak tahu harus percaya sama siapa. Orang-orang terdekat gue, semuanya bikin curiga."

Menekan tombol power di mesin penyedot debunya, Han perlahan terduduk di atas karpet. Selain karena ia sudah selesai, timing-nya juga pas untuk beralih profesi menjadi pendengar yang baik bagi Seungmin.

"Gue takut, Han." gumam si rambut merah, menyiratkan kesedihan yang langsung menulari Han begitu saja.

Yang duduk bersila di bawah terdiam, tidak tahu harus memberi respon seperti apa. Ia menunduk, kepalanya penuh akan spekulasi.

Tanpa disadari, Seungmin tiba-tiba bangkit dari posisi santainya di atas sofa. Tangan terulur untuk membereskan vacuum cleaner—adalah kebiasaan Han yang tidak menyelesaikan pekerjaannya hingga mengembalikan barang ke tempat semula—separuh badannya condong ke depan sampai hidung nyaris bersentuhan dengan milik Han.

"Han, lo pernah nggak merasa kayak gitu? Hilang kepercayaan sama orang yang seharusnya jadi yang paling lo percaya?" tanya Seungmin terlampau halus, maniknya mengarungi hitamnya netra Han di hadapan.

Si rambut biru terkesiap. Entah karena pertanyaan yang menohok atau jarak yang tiba-tiba hilang. Badannya serentak mundur, mungkin nyaris menendang Seungmin jika lawan bicaranya itu tidak segera berdiri.

"G-gue belum cuci piring!" seru Han kemudian, kentara bahwa ia tengah menghindari situasi canggung yang diciptakan Seungmin.

Laki-laki yang lain membiarkannya, menyaksikan Han terbirit-birit berlari ke arah wastafel yang kosong. Tidak ada yang menyadari bahwa dua tamu yang baru datang tengah memperhatikan mereka dari luar dengan tatapan yang berbeda arti.

𝙙𝙧𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang