CHAPTER 12 | Rindu dan Pesan Palsu

1.2K 384 6
                                    

CHAPTER 12 | Rindu dan Pesan Palsu

×××

"Halo?"

"Hei."

Hyunjin langsung menyahut dengan halus kala nada sambung telepon berganti dengan suara semanis madu milik Kim Seungmin.

"How're you doing? Kenapa nggak pernah hubungin aku?" tanya Hyunjin langsung, rasa rindunya sedikit membuncah terutama setelah peristiwa pertengkaran dengan Changbin tadi pagi.

Terdengar suara grasak-grusuk sekilas dari seberang. Sepertinya Seungmin tengah berpindah, berjalan ke tempat lain yang lebih tenang.

"Well, I'm not great but still fine. Kamu kan sibuk disana, aku nggak mau ganggu."

Seutas kalimat sederhana itu berhasil menularkan senyum kecil pada ujung bibir Hyunjin. Hanya dengan pikiran Seungmin selalu mengkhawatirkannya, memprioritaskan dan memikirkan semua kepentingannya membuat hati Hyunjin menghangat. Setidaknya rindunya sedikit terobati.

Si laki-laki Hwang baru saja akan membalas lagi saat Seungmin melanjutkan kata-katanya.

"Lagipula masalah drone kemarin udah jelas dari kamu, kan. Aku udah nggak khawatir lagi."

Kening Hyunjin lantas mengernyit heran mendengar pernyataan barusan. Posisi bersandarnya di atas meja lantas digantikan dengan kaki menegap, sedikit kalut.

"Hah? Maksud kamu? Aku kan udah bilang di telepon kalau aku belom ngirim apa-apa."

"Loh kan kamu ngirim pesan ke aku habis itu, bilang kalau waktu di telepon itu kamu bohong soalnya takut kena sanksi peraturan nggak boleh kirim barang."

Hyunjin semakin kebingungan. Jantungnya berdetak lebih kencang karena semakin khawatir dengan apa yang tengah terjadi.

"Pesan apa? Aku nggak kirim pesan apapun ke kamu, Seungmin. Bahkan histori chat kita—"

Kalimat Hyunjin terputus saat otaknya tiba-tiba merangkai kejadian yang baru saja menimpa, membuatnya menarik kesimpulan gamblang yang serasa cukup mengancam.

"Halo? Hyunjin? Maksud kamu gimana?"

"Fuck." umpat Hyunjin setelah menyadari sesuatu. "Hape aku baru aja disadap, Seungmin. Kemungkinan besar ada orang lain yang ngirim pesan palsu itu ke kamu."

Keheningan yang mencekam menerpa. Hyunjin bisa merasakan napas Seungmin mulai tidak beraturan karena panik.

"Jadi kamera-kamera itu dari siapa, Hyunjin?!"

𝙙𝙧𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang