CHAPTER 20 | Sidik Jari

1.1K 354 4
                                    

CHAPTER 20 | Sidik Jari

×××

"Thanks, ya, Fel."

Manik Minho menangkap figur Hyunjin di koridor setelah laki-laki itu bersimpangan dengan Felix. Sepertinya bukan sekedar bersimpangan, tapi baru saja berbincang juga.

"Hai, Jin." sapa Minho kasual. "Habis ngobrol apa?"

Hyunjin mengangkat telapaknya untuk membalas sapaan Minho. Ia mengusahakan senyum simpul meski sebuah kurva kecil saja terasa berat setelah percakapan penuh nada tingginya dengan Seungmin dini hari tadi.

"Gue mau nyari lebih banyak bukti kalau Changbin pelaku semua ini." sahut Hyunjin yakin.

Si surai hitam mengangkat alisnya sebelah. Melirik kilas ke arah punggung Felix yang menjauh, mempertanyakannya kembali pada laki-laki di hadapan.

"Hubungannya sama Felix?"

Akhirnya senyum yang sedikit lebih tulus—atau mungkin bisa dikatakan sebagai bentuk kepuasannya pada diri sendiri—diulas Hyunjin. Mata berkilat, sorot menunjukkan api semangat.

"Gue minta tolong buat nyari sidik jari lain yang kesisa di hape gue. Susah soalnya udah ketumpuk, cuma Felix yang bisa. Kalau beneran ada punya Changbin, selesai udah. Gue nggak pernah biarin orang lain buat nyentuh hape gue."

"Oh..."

Minho mengangguk mengerti mendengar penjelasan panjang Hyunjin, terdiam kemudian.

"Ya udah gue cabut duluan, dipanggil Christ lagi."

Hyunjin undur diri terlebih dahulu, menepuk bahu Minho dua kali sebelum pergi.

𝙙𝙧𝙤𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang